Indonesia Dukung Penerapan Teknologi Tinggi dalam Ekonomi Bersih dan Berkelanjutan
Berita Baru, Jakarta – Pemerintah Indonesia secara resmi menyatakan dukungan untuk menerapkan teknologi tinggi guna memajukan ekonomi bersih dan berkelanjutan, seperti penggunaan amonia biru dan hijau, reaktor modular kecil (Small Modular Reactors/SMR), serta teknologi energi berkelanjutan berbasis hidrogen.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan dukungan ini dalam Pertemuan Tingkat Menteri Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) yang berlangsung di Detroit, AS, sebagaimana disampaikan oleh Kemenko Perekonomian dikutip pada Selasa (30/5/2023).
“Dalam kawasan Indo-Pasifik, beberapa negara anggota IPEF berminat memperkenalkan inisiatif hidrogen untuk mendorong penggunaan hidrogen rendah karbon dan terbarukan serta produk turunannya,” demikian pernyataan dari Kemenko Perekonomian.
Dalam pertemuan tersebut, Airlangga juga meminta klarifikasi mengenai hubungan antara kebijakan investasi dalam IPEF dan The Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII).
Pemerintah Amerika Serikat menjelaskan bahwa kebijakan investasi dalam IPEF dan PGII merupakan dua hal yang terpisah.
Airlangga menyampaikan bahwa partisipan dalam IPEF menyambut baik perkembangan perundingan dalam Pilar III terkait ekonomi bersih dan setuju untuk menjajaki berbagai cara dalam mencapai tujuan penanggulangan perubahan iklim yang diakui oleh masing-masing negara, seperti yang telah disampaikan dalam IPEF Ministerial Statement pada September 2022.
Dalam kerangka Pilar III IPEF, kerja sama akan ditingkatkan dalam bidang penelitian, komersialisasi, ketersediaan, aksesibilitas, dan penerapan energi bersih serta teknologi ramah lingkungan. Kemenko Perekonomian juga menekankan bahwa IPEF akan memfasilitasi investasi dalam proyek-proyek yang terkait dengan tujuan penanggulangan perubahan iklim.
Dengan mendukung kebijakan dan pasar dalam ekonomi bersih, IPEF bertujuan untuk mewujudkan energi yang berkelanjutan, kuat, dan terjangkau di kawasan Indo-Pasifik. Selain itu, IPEF juga akan mempertimbangkan kondisi nasional dan kebutuhan pembangunan setiap negara anggota IPEF dalam bidang ekonomi bersih.
Airlangga menyatakan bahwa negara anggota IPEF juga berkomitmen untuk mempromosikan transisi yang adil dalam ketenagakerjaan dan ekonomi bersih dengan menciptakan pekerjaan yang layak, lapangan kerja berkualitas, dan menghormati hak-hak buruh berdasarkan Deklarasi International Labour Organization (ILO).
Untuk mendorong perundingan dan kerja sama dalam ekonomi bersih, para partisipan IPEF akan meningkatkan upaya mereka dalam mencapai standar pembangunan yang tinggi dan saling menguntungkan dalam putaran negosiasi yang akan datang.