400 Migran Terombang-ambing di antara Libya dan Malta dengan Kapal yang Terisi Air
Berita Baru, Internasional – Sekitar 400 orang migran terapung-apung antara Malta dan Libya dengan kondisi kapal yang. mulai terisi air. Hal itu sebagaimana diungkapkan layanan dukungan Alarm Phone pada hari Minggu (9/4/23), di tengah lonjakan tajam kapal migran yang melintasi Mediterania dari Afrika Utara.
Alarm Phone mengatakan di Twitter bahwa mereka telah menerima telepon dari kapal yang berangkat dari Tobruk, di Libya, tadi malam dan bahwa mereka telah memberi tahu pihak berwenang.
“Tetapi sejauh ini tidak ada operasi penyelamatan yang diluncurkan, ” tambah mereka, sebagaimana dilansir dari Reuters.
Alarm Phone mengatakan orang-orang di dalamnya panik, dengan beberapa di antaranya membutuhkan perhatian medis.
“Kapal kehabisan bahan bakar dan dek bawahnya penuh dengan air, sedangkan kapten telah pergi dan tidak ada orang yang bisa mengemudikan kapal,” tambah mereka.
Alarm Phone mengatakan kapal itu sekarang berada di area Pencarian dan Penyelamatan Malta (SAR). Tidak mungkin segera menghubungi pihak berwenang Malta.
LSM Jerman Sea-Watch International mengatakan di akun Twitternya bahwa pada hari Minggu pihaknya melakukan pencarian terhadap kapal-kapal yang mengalami kesulitan di Laut Mediterania, termasuk yang ditandai oleh Alarm Phone.
LSM lain, Resqship Jerman, mengatakan pada hari Minggu setidaknya 23 migran meninggal pada malam sebelumnya di Mediterania dalam kecelakaan kapal terpisah.
Mereka mengatakan di Twitter bahwa mereka menemukan 25 orang di dalam air selama operasi penyelamatan, dan mereka berhasil menemukan 22 orang yang selamat dan dua mayat.
Namun Resqship menambahkan kru mereka diberi tahu bahwa sekitar 20 orang lainnya telah tenggelam.
Pada hari Sabtu (8/4/23) setidaknya 23 migran Afrika hilang dan empat meninggal pada setelah dua kapal mereka tenggelam di Tunisia saat mereka mencoba mencapai Italia.