Faldo Maldini ke BEM UI: Jadi Mahasiswa Jangan Naif
Berita Baru, Jakarta – Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini mengingatkan BEM UI agar tidak naif sebagai mahasiswa. Menurutnya, setiap pernyataan memiliki konsekuensi politik.
Sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM UI) membuat meme Ketua DPR RI, Puan Maharani berbadan tiikur. Meme tersebut sebagai kritik atas Perppu Cipta Kerja yang telah resmi disahkan DPR menjadi Undang-undang.
Faldo menilai tak ada yang keliru jika dirinya juga mempertanyakan kepentingan di balik kritik mahasiswa.
“Dari dulu saya bilang, jadi mahasiswa jangan naif. Setiap omongan anda ada konsekuensi politis, ini yang berkali-kali saya bilang pada hampir semua Ketua BEM UI setelah saya lulus,” kata Faldo dalam keterangannya, Minggu (26/3/2023).
Faldo juga membantah dirinya menyerang BEM UI soal kritik terhadap Perppu Ciptaker. Ia merasa tak pernah menyebut BEM UI menerima dana asing atas kritik tersebut.
Faldo menganggap BEM UI tak terlampau hebat sehingga pihak asing mau mendanai mereka. Menurutnya, BEM UI tak memahami masalah secara utuh.
“Yang serang Anda siapa? Yang bilang Anda didanai asing siapa juga? Nggak sehebat itu lah, asing sampai tarok uang di situ,” ujarnya.
Faldo justru menilai sejauh ini kritik BEM UI tak substantif soal Perppu Ciptaker. Ia mengklaim paket kebijakan ekonomi dalam Perppu Ciptaker tak banyak ditolak masyarakat.
Menurutnya, Perppu Ciptaker dibuat atas ketidakpastian ekonomi global. Situasi tersebut kata dia bukan disebabkan oleh kondisi darurat seperti peran, melainkan fenomena yang aneh dan sulit dipahami.
“Ada ketidakpastian dan kedaruratan global, baru kemaren Bu Menkeu bilang ekonomi dunia membaik, minggu depannya Bank Silicon Valley tutup,” katanya.
Respon Ketua BEM UI
Sementara itu, Ketua BEM UI Melki Sedek Huang menilai Faldo telah berupaya mengalihkan isu utama kritik publik terhadap pengesahan Perppu Ciptaker yang telah disetujui menjadi UU.
Melki menyebut pernyataan Faldo itu hanya sebagai pengalihan dari isu utama, yakni penolakan UU Cipta Kerja.
“Bagi kami itu adalah serangan-serangan yang sengaja mengalihkan kita dari topik utama tentang kritik terhadap Perppu Cipta Kerja,” kata Melki di depan Gedung DPR RI, Minggu (26/3/2023).