Kemenkes-Takeda Jalin Kerja Sama Kembangkan Bioteknologi dan Biosains
Berita Baru, Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) mulai menjajaki kerja sama pengembangan bioteknologi dan biosains di Indonesia melalui kerja sama dengan Takeda Science Foundation yang merupakan yayasan pemberi beasiswa Jepang untuk para ilmuwan asing dan tenaga medis.
“Saya sangat antusias saat mengetahui bahwa Takeda Science Foundation telah memberikan dukungan beasiswa untuk program doktoral dan ilmuwan dalam bidang bioteknologi dan biosains di Indonesia selama 40 tahun, dan ini sangat luar biasa,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam Perayaan HUT ke-10 Takeda Science Foundation di Jakarta, Minggu (19/2).
Menurut Menkes, dukungan terhadap perkembangan bioteknologi dan biosains di Indonesia sudah berlangsung selama 40 tahun dan telah memberi dukungan kepada 173 dokter dan ilmuwan asal Indonesia untuk menimba ilmu di Jepang.
Sehingga Menkes Budi menyampaikan bahwa kerja sama Kemenkes-Takeda sejalan dengan upaya transformasi SDM Kesehatan di Indonesia. Ia melihat adanya potensi kerja sama yang luar biasa untuk mendukung kemajuan perkembangan bioteknologi dan biosains di Indonesia.
“Apabila kami bisa menindaklanjuti dan memperluas hubungan kerja sama antara Indonesia dengan Takeda Science Foundation, terutama di bidang bioteknologi dan biosains, ini akan sangat luar biasa,” ujarnya.
Lebih lanjut Menkes Budi mengatakan dirinya menginginkan penjajakan kerja sama yang lebih dalam, dengan mengetahui lebih jauh tentang universitas terbaik dan profesor terkemuka di Jepang. Kemudian, mempertemukan dengan para dokter dan ilmuwan di Indonesia sehingga dokter dan ilmuwan Indonesia bisa belajar dari Jepang.
“Saya ingin mengetahui, apa saja universitas terbaik di Jepang dan bagaimana para profesor di sana melakukan penelitian di bidang bioteknologi dan biosains. Kemudian, saya ingin menghubungkan para dokter dan ilmuwan di Indonesia dengan para profesor dan Universitas terbaik di Jepang, sehingga mereka dapat belajar dari Jepang,” ujarnya.
Selain itu, Menkes Budi juga menyampaikan terima kasih dan apresiasinya untuk Takeda Foundation karena telah memberikan bantuan Fomepizole saat Indonesia mengalami krisis kesehatan penyakit Gagal Ginjal Akut pada Anak (GGAPA) beberapa waktu lalu.
Sementata itu, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Prof Dante Saksono Harbuwono merupakan salah satu penerima manfaat dari beasiswa Takeda Science Foundation pada dua tahun terakhir saat menempuh pendidikan doktoralnya di Yamanashi University, Jepang.
“Pada 2005, saya diberi kesempatan untuk mengejar gelar doktor di Universitas Yamanashi, Jepang. Sebagai penerima beasiswa Takeda Science Foundation, saya sangat berterima kasih karena telah mendukung dua tahun terakhir studi doktoral saya,” ujarnya.