Rusia Ledek Jerman Karena Berani Kirim Tank Leopard ke Ukraina: Lupa Sejarah Nazi?
Berita Baru, Moskow – Rusia ledek Jerman karena memutuskan untuk mengirim tank tempur Leopard ke Ukraina, menuduh Jerman mengabaikan “tanggung jawab historisnya terhadap Rusia” yang timbul dari kejahatan Nazi dalam Perang Dunia II, Rabu (25/1).
Hal itu disampaikan Kedutaan Besar Rusia di Jerman, yang mengatakan keputusan Jerman akan memperburuk perang di Ukraina ke tingkat yang baru dan menyebabkan “eskalasi permanen”.
“Pilihan Berlin berarti penolakan terakhir Republik Federal Jerman untuk mengakui tanggung jawab historis kepada rakyat kita atas kejahatan Nazisme yang mengerikan dan abadi selama Perang Patriotik Hebat, pengabaian jalan sulit rekonsiliasi pasca-perang antara Rusia dan Jerman,” kata Duta Besar Sergei Nechayev dalam sebuah pernyataan berbahasa Rusia, mengacu pada Perang Dunia II.
“Keputusan yang sangat berbahaya ini membawa konflik ke tingkat konfrontasi baru dan bertentangan dengan pernyataan politisi Jerman tentang keengganan Republik Federal Jerman untuk terlibat di dalamnya,” imbuhnya.
Melalui Kanselir Jerman, Olaf Scholz Jerman setuju untuk mengirim 14 tank Leopard 2 buatan Jerman ke Ukraina. Jerman juga mengizinkan sekutu untuk mengirimkan tank serupa ke Ukraina.
“Itu menghancurkan sisa-sisa rasa saling percaya, menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada keadaan hubungan Rusia-Jerman yang sudah menyedihkan, dan meragukan kemungkinan normalisasi mereka di masa mendatang,” tambahnya, dikutip dari Reuters.
Keputusan Scholz itu muncul setelah selama berbulan-bulan Ukraina meminta tank Barat.
Tank itu sangat dibutuhkan Ukraina untuk memberikan pasukan daya tembak dan mobilitas untuk menerobos garis pertahanan Rusia dan merebut kembali wilayah yang diduduki di timur dan selatan.
Rusia berulang kali sesumbar dengan mengatakan tank-tank yang dipasok Barat akan “terbakar” dan menepis anggapan bahwa tank-tank itu akan mempengaruhi hasil Perang Ukraina yang memasuki bulan ke-12.
Rusia juga memperingatkan bahwa tank-tank itu hanya akan memperpanjang penderitaan Ukraina.
Langkah Jerman diharapkan membuka jalan bagi Polandia, Finlandia dan sejumlah negara Eropa lainnya untuk menawarkan tank Ukraina dari stok Leopard 2 mereka sendiri.
“Dengan persetujuan pimpinan Jerman, tank tempur dengan salib Jerman akan kembali dikirim ke ‘front timur’, yang pasti akan menyebabkan kematian tidak hanya tentara Rusia, tetapi juga penduduk sipil,” kata Nechayev.
Inggris telah berjanji untuk mengirimkan 14 tank tempur Challenger 2 ke Kyiv, sementara Amerika Serikat siap untuk berbalik arah dan memasok Ukraina dengan lebih dari 30 M1 Abrams miliknya sendiri.