Pelacur yang Religius | Puisi-Puisi Dea Lova
Pelacur yang Religius
Aku ingin menjadi pelacur yang religius
Bismillah dalam terangsangku
Alhamdulillah memenuhi orgasmeku
Setiap sentuhan lelaki
Adalah musim semi
Bagi doa-doa panjang
Yang kupanjatkan
Dan doa-doaku
Selalu lahir
Dalam bentuk desah
Dan licin lendir
Aku ingin menjadi pelacur yang religius
Hartaku untuk kepentingan hijrah
Sebagian lain untuk anak-anak yatim
2021
Para Menteri Kehilangan Celana
Ada yang baru di negeri ini
Para menteri kehilangan celana
Mereka telanjang, tak pakai apa-apa
2017
Menangis Minta Bulan
Anak kecil menangis dengan lolongan panjang
Minta diambilkan bulan
Hanya karena ibu tak punya galah
Ia jadi susah.
2017
Menanak Batu
Pada suatu waktu
Ibu menanak batu
Dan sesekali mengatakan;
Sabar, ya, Nduk. Sebentar lagi matang.
Ibu tidak tahu, aku menangis
Bukan karena kelaparan.
Aku sedang melihat
Mata ibu jadi jurang.
2020
Bajingan
Lelaki bangsat itu
Membiarkan ibu membuat
Kalung dari bulir-bulir air mata.
Ia pergi dengan lonte
Yang tak tahu cara
Menghormati payudaranya.
Bajingan memang selalu
Punya cara buruk
Untuk merayakan hidup.
2016
Pada Suatu Hari
Suatu hari, ibu mengajakku ke kota.
Kami menyusuri jalan yang
Kanan kirinya dipenuhi
Rumah makan, tempat
Belanja, dan ruang hiburan.
Ibu diam saja, ketika
Dari balik jendela
Aku melihat anak kecil
Yang lucu, dan mulutnya
Dipenuhi makanan.
Kami terus berjalan
Dan baru berhenti
Ketika malam benar-benar larut.
Kami tidur dengan irama bunyi perut.
2019
Dea Lova, penulis sekarang aktif di Komunitas Bisa Menulis. Di KBM apps, ia telah menulis novel berjudul Sepasang Mata Pelacur. Penyuka cilok dan buah-buahan.