Demi Rekor MURI, Lomba Tarik Tambang Makan Korban
Berita Baru, Makassar – Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) gelar lomba tarik tambang di sepanjang Jalan Jendral Sudirman, Minggu (18/12) pagi.
Acara yang diikuti 5.000 orang ini direncanakan akan memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Namun naas, lomba tersebut menyebabkan satu orang meninggal dunia dan tiga orang mengalami luka-luka.
Insiden pemecahan rekor tersebut melibatkan peserta baik dari alumni Unhas maupun warga Makassar. “Ada yang kecelakaan dan ada satu orang yang meninggal dunia, dan tiga orang luka-luka,” kata ketua panitia, Rahmansyah, Minggu (18/12), dikutip dari CNN Indonesia.
Dijelaskan, korban yang diketahui merupakan salah satu ketua RT meninggal dunia setelah kepalanya terbentur di pembatas jalan usai memegang tali tambang yang tiba-tiba terbentang saat ditarik ribuan peserta.
“Ini kejadian di luar harapan dan prediksi kami. Tidak ada yang menginginkan hal ini terjadi. Tapi semua tentu Allah yang menginginkan dan menjadikan semuanya. Kami sudah meminimalisir segala hal sekaitan dengan kegiatan ini,” ungkapnya.
Menurut Rahmansyah, panitia telah meminta kepada peserta untuk tidak memegang tali tambang tersebut dan hanya menginformasikan ke peserta agar berdiri berbaris di sepanjang tali tambang.
“Mungkin saja yang mengalami kecelakaan, baik kecelakaan yang meninggal dunia khususnya maupun yang luka-luka itu dalam posisi tidak siap. Tali tiba-tiba terbentang. Sehingga mereka terkena dan terjatuh. Di situ lah kenapa terjadi kecelakaan dan ada yang berakibat meninggal dunia,” jelasnya.
Panitia rekor Muri tarik tambang IKA Unhas menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut yang menyebabkan satu orang peserta meninggal dunia dan tiga orang mengalami luka-luka.
“Kami sekali lagi atas nama panitia menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Ini akan menjadi pelajaran yang berharga bagi kami untuk lebih hati-hati lagi ke depan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti ini,” pungkasnya.
Sementara ini, pihak kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui penyebab pasti kejadian tersebut. Sedangkan korban yang meninggal dunia telah dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.