Peserta Pembukaan Muktamar Muhammadiyah Dibatasi 18 Ribu Orang
Panitia dan kepolisian tidak memperbolehkan semua peserta pembukaan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah-Aisyiyah dapat masuk ke Stadion Manahaan pada 19 November nanti.
Panitia dan jajaran kepolisian membatasi hanya 18 ribu orang. Kawasan Manahan juga steril parkir kendaraan.
Perwakilan panitia penerima muktamar ke-48, Ikhwan Susilo menjelaskan, tidak semua peserta dan penggembira bisa masuk ke dalam Stadion Manahan mengikuti acara pembukaan. Hal ini disebabkan kapasitas dalam stadion sangat terbatas.
“Dari keterangan yang kami terima, disini hanya ada 18 ribu kursi. Sehingga nanti yang boleh masuk akan kami undi,” ujarnya dikutip dari Jawapos.com, Jumat (11/11/2022).
Setelah itu, siapa saja yang terpilih masuk ke stadion akan dikirimi undangan sekaligus untuk tiket masuk. “Jadi yang tidak membawa atau mendapat undangan, mohon maaf tidak boleh masuk. Ini sudah menjadi kesepakatan, dan sudah kami sosialisasikan kepada peserta maupun penggembira,” jelas Susilo
Meski begitu, lanjut Susilo, para muktamirin yang hadir tetap bisa datang ke Stadion Manahan. Namun berada di luar venue acara. Mereka bisa menikmati suasana Kota Bengawan dari luar stadion.
Susilo menambahkan, para muktamirin yang tidak bisa masuk ke stadion Manahan juga bisa mendatangi bazar di De Tjolomadu atau menunggu di Edutorium UMS.
“Untuk rangkaian acara, termasuk pembukaan ditayangkan secara live streaming. Jadi mereka juga bisa menonton lewat kanal YouTube,” papar Susilo.
Ditambahkan Susilo, untuk stadion Manahan nanti steril dari parkir peserta. Parkir akan dipusatkan di sekitar Edutorium UMS. “Jadi di sini sistemnya drop off. Nanti rencananya malah peserta jalan kaki dari edutorium sampai Manahan. Ada juga fasilitas bus untuk menghantarkan peserta,” ungkapnya.
Panitia juga akan menyiapkan pos kesehatan di Manahan untuk mengantisipasi adanya sesuatu yang tidak diinginkan. Petugas kesehatan dari rumah sakit dan klinik-klinik di bawah Muhammadiyah, termasuk KOKAM akan siaga.
Kapolresta Surakarta Kombes Pol Iwan Saktiadi menjelaskan, pengecekan ini juga sekaligus simulasi saat hari H nanti. Pola pengamanan yang telah disiapkan untuk pengamanan muktamar akan disinkronkan dengan panitia.
“Bagaimana alur perjalanan, dan siapa saja peserta yang akan diizinkan masuk ke Stadion Manahan akan dimatangkan. Karena memang ketika masuk nanti memerlukan beberapa kriteria. Di antaranya adalah lolos screening dari pemeriksaan pintu masuk sesuai dengan protokol kepresidenan. Paspampres akan pegang kendali di sana,” imbuh Iwan.
Untuk itu, Iwan mewanti-wanti kepada panitia agar peserta yang hadir dan masuk ke Stadion Manahan harus mematuhi waktu yang telah ditetapkan. Sebab, ada protokol yang harus dipatuhi.
“Karena hampir 18 ribu orang yang akan masuk ke Stadion. Tentu tidak mudah mengakomodasi dan menggerakkan jika tidak ada kerja sama yang baik. Nah, pagi ini kami memastikan pintu mana nanti para peserta masuk. Kemudian bagaimana alur VIP, partisipan dan lain sebagainya sudah kami cek,” urai Kapolresta.
Iwan mengatakan, polresta juga telah mematangkan pola-pola rekayasa lalu lintas saat acara pembukaan berlangsung. Bukan hanya untuk peserta yang naik kendaraan, namun juga yang berjalan kaki.
“Tentu ada peningkatan jumlah kendaraan yang melintas di Solo saat rangkaian acara. Kami sudah siapkan segala antisipasinya,” ujar Iwan.