Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Tangkapan layar televisi Korea Utara yang menayangkan ICBM besar-besaran yang belum pernah dilihat sebelumnya di Pyongyang pada perayaan peringatan 75 tahun berdirinya Republik Rakyat Demokratik Korea, Sabtu, 10 Oktober 2020. Foto: KCNA.
Tangkapan layar televisi Korea Utara yang menayangkan ICBM besar-besaran yang belum pernah dilihat sebelumnya di Pyongyang pada perayaan peringatan 75 tahun berdirinya Republik Rakyat Demokratik Korea, Sabtu, 10 Oktober 2020. Foto: KCNA.

IAEA Cemas Atas Kemungkinan Uji Coba Nuklir Korea Utara



Berita Baru, Washington – Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi merasa cemas atas kemungkinan Korea Utara melakukan uji coba bom nuklir.

“Semua orang menahan napas tentang ini, karena uji coba nuklir lain akan menjadi konfirmasi lain dari sebuah program yang bergerak maju, dengan cara yang sangat, sangat memprihatinkan,” kata Grossi, Kamis (27/10), dilansir dari Reuters.

Komentar itu muncul setelah para pejabat di Amerika Serikat dan Korea Selatan mengeluarkan peringatan bahwa Korea Utara sedang mempersiapkan uji coba nuklir pertama kalinya sejak 2017.

“Tes lebih lanjut, tentu saja, berarti mereka menyempurnakan persiapan dan konstruksi persenjataan mereka,” imbuhnya.

“Jadi kami mengikuti ini dengan sangat, sangat dekat. Kami berharap itu tidak terjadi, tetapi indikasi sayangnya mengarah ke arah lain,” tambahnya.

Kekhawatiran akan uji coba bom nuklir Korea Utara juga muncul setelah Korea Utara di tahun 2022 sering melakuka uji coba rudal balistik jarak pendek dan jarak jauh.

Uji coba itu membuat Korea Selatan dan Jepang khawatir tentang niat Korea Utara melakukan uji coba bom nuklir hingga pada Rabu (26/10) kemarin, AS, Korea Selatan dan Jepang sepakat akan memberikan skala tanggapan yang “tak tertandingi” jika Korea Utara melakukan uji coba senjata nuklir.

Pernyataan itu muncul dari Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Korea Selatan Cho Hyun-dong bersama Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Takeo Mori dan Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman.

Meski demikian, Grossi berpendapat Korea Utara tidak akan segera melakukan uji coba senjata nuklir dalam waktu dekat.

“Kami melihat persiapan, kami melihat banyak hal, tetapi dalam hal apakah akan segera terjadi, tidak,” katanya dalam menanggapi sebuah pertanyaan.

Sementara itu, Korea Utara mengatakan peluncuran misilnya sebagai tanggapan atas ancaman yang ditimbulkan oleh AS dan sekutu Korea Selatannya.

Korea Utara juga tidak terima dengan adanya latihan militer Korea Selatan bersama AS dalam beberapa bulan terakhir – termasuk latihan militer bersama yang melibatkan kapal induk USS Ronald Reagan dan kapal yang menyertainya.

Korea Utara pekan lalu menanggapi dengan menembakkan ratusan peluru artileri di lepas pantainya dalam apa yang disebutnya sebagai peringatan kepada Korea Selatan.