Presiden Iran: Teheran akan Fokus pada Kebijakan Multipolaritas dan Integrasi Berkelanjutan
Berita Baru, Internasional – Presiden Iran telah berulang kali menyatakan bahwa Teheranakan berfokus pada kebijakan multipolaritas dan integrasi berkelanjutan untuk membangun tatanan internasional yang adil berdasarkan sikap saling menghormati.
“Pembangunan dunia multipolar tidak dapat dihentikan. Sudah ada banyak pusat kekuasaan di luar dunia Barat,” kata Presiden Iran, Ebrahim Raisi, di Majelis Umum Organisasi Kantor Berita Asia-Pasifik.
Raisi, seperti dilansir dari Sputnik News, menekankan bahwa hanya negara-negara Barat yang terus menghalangi penciptaan dunia multipolar, sambil menambahkan bahwa dunia multipolar, khususnya, dibangun dengan bantuan organisasi regional seperti Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO).
Presiden Raisi juga menunjukkan bahwa pengaruh Iran di dunia dan kawasan akan tumbuh dengan kerjasama dengan teman-teman: “Kami serius mengembangkan hubungan dengan Rusia dan negara-negara lain.”
Dia menekankan bahwa banyak negara mencari kebebasan dari Amerika Serikat, sementara Iran akan terus mendukung orang-orang yang mencintai kebebasan.
Amerika Serikat, yang dia catat berada di balik protes “salah perhitungan” baru-baru ini di Iran, mulai menggunakan metode terorisme informasi karena tidak efektifnya sanksi.
“Amerika Serikat telah memahami bahwa sanksi tidak berhasil. Oleh karena itu, ia mulai menggunakan metode lain. Terorisme informasi adalah masalah utama,” kata Raisi.
Baru minggu lalu presiden menegaskan kembali pendiriannya bahwa Iran fokus pada multipolaritas dan integrasi berkelanjutan dengan tujuan untuk membangun tatanan internasional yang adil berdasarkan sikap saling menghormati. Raisi juga mengatakan bahwa pengembangan kerjasama antara Iran, China, Rusia dan anggota SCO dapat menyebabkan munculnya kekuatan baru di dunia multipolar yang baru lahir.
Saat berbicara pada Konferensi keenam tentang Interaksi dan Tindakan Membangun Kepercayaan di Asia (CICA) di ibukota Kazakh, Astana, pemimpin Iran menambahkan bahwa Teheran adalah bukti ketidakefektifan kursus dan sanksi militer-politik AS. Menurut Raisi, untuk alasan inilah Washington harus melakukan destabilisasi terhadap Iran.