Resmi Dilantik, GMKI Yogyakarta Bawa Misi Revitalisasi Karakter

Berita Baru, Yogyakarta – Ketua Cabang (Ketcab) Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Yogyakarta Teguh Takalapeta dan jajaran Badan Pengurus Cabang (BPC) GMKI Yogyakarta resmi dilantik, Rabu (12/10) pekan lalu.

DPC Yogyakarta dilantik langsung Pengurus Pusat GMKI 2020-2022. Ibadah Pelantikan dan Serah Terima Jabatan itu berlangsung di Gedung Gereja GKJ Gondokusuman.

Dalam pidatonya, Teguh mengatakan bahwa pelantikan di gereja itu merupakan bagian dari revitalisasi karakter GMKI sebagai anak kandung gereja. 

“GKJ Gondokusuman memiliki nilai historis yang kuat dalam melahirkan kader-kader GMKI Yogyakarta yang berdampak bagi bangsa dan negara. Dimulai dari gereja ini, kami akan melakukan visitasi ke gereja-gereja dan mengajak berkolaborasi dalam program-program yang mendorong peran mahasiswa dan pemuda Kristen bagi kemajuan bangsa Indonesia,” paparnya.

Menurut mahasiswa magister Filsafat Keilahian Kajian Teologi Publik Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) ini, dua konteks yang melatarbelakangi gagasan revitalisasi GMKI adalah kontekstualisasi gerakan pasca pandemi di era digital dan pengawalan demokrasi menuju Pemilu 2024 untuk melahirkan pemimpin dan wakil rakyat yang nasionalis-ekumenis.

Kemudian, lanjut Teguh, ada tiga konsolidasi utama revitalisasi GMKI di bawah kepemimpinannya, yakni konsolidasi penambahan komisariat di perguruan tinggi dengan basis pergerakan di UKDW, STAK Marturia, dan UKRIM, konsolidasi sistem internal GMKI baik tata kelola organisasi, perekrutan dan kaderisasi yang berbasis digital, serta konsolidasi suara Kristen bersama gereja-gereja dan lembaga keumatan di DIY menuju tahun politik pemilu 2024.

Dikatakan Teguh, Revitalisasi GMKI hanyalah jargon gagasan belaka apabila tidak bergerak bersama seluruh anggota, senior serta stakeholder GMKI. 

“Saya memohon kita semua untuk saling bergandeng-tangan. Dengan bergerak bersama, saya optimis, revitalisasi GMKI akan memperlihatkan wajah GMKI Yogyakarta yang inklusif dalam merangkul, kolaboratif dalam bekerjasama, dan kontekstual dalam berdampak,” tandasnya.