Luhut Yakin Indonesia Dapat Pertahankan Inflasi di Angka 6 Persen
Berita Baru, Jakarta – Menko bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan perang di Ukraina memicu ketidakpastian yang masih luas terhadap perekonomian dunia. Dan, hal itu juga menjadi tantangan bagi Indonesia, yang disebut sebagai ‘perfect storm’.
Saat ini, kata dia, harga-harga masih sangat volatile. Apalagi dengan harga minyak dunia yang kembali mendekati US$100 per barel.
“Lonjakan harga komoditas global energi dan pangan telah memicu kenaikan harga di berbagai negara. Meski inflasi Indonesia masih moderat dibandingkan negara lain yang bahkan sudah naik 10%,” kata Luhut saat Pembukaan SOE International Conference dan Peluncuran Indonesia Water Fund (IWF), Nusa Dua, Bali, Senin (17/10/2022).
Pemerintah, lanjut dia, melakukan upaya-upaya yang serius untuk mengatasi kondisi yang serba tak pasti.
“Kalau melihat data, inflasi Indonesia masih bisa dikontrol. Meski harga minyak kembali naik, kami masih bisa menjaga inflasi di kisaran 5,9%. Kami percaya diri bisa mempertahankan inflasi sekitar 6% di akhir tahun,” kata Luhut.
Meski, imbuh dia, tidak ada yang bisa menduga kondisi ekonomi lebih 3 bulan dari saat ini. Belum lagi, ujarnya, IMF kembali merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global dengan peringatan ancaman resesi di berbagai negara.
“Kita beruntung ekonomi kita sampai hari ini ekonomi kita masih cukup terkendali. Baik itu inflasi, segala macam. Tapi kita tidak boleh jumawa terhadap ini. Apa pun bisa terjadi. Karena itu kita semua harus mengamati cermat data-data ini,” kata Luhut.