Peringati Bulan Kesadaran Kanker Sedunia, Zambia Berkomitmen Melakukan Pencegahan Melalui Diagnosis Dini
Berita Baru, Internasional – Pada hari Jumat, Zambia menyatakan bergabung dalam peringatan Bulan Kesadaran Kanker Sedunia, di mana pemerintah menegaskan kembali komitmennya untuk memerangi penyakit melalui penguatan diagnosis dini sebagai tindakan pencegahan.
Menteri Kesehatan Sylvia Masebo mengatakan pemerintah telah memprioritaskan pencegahan dan pengendalian kanker dalam upaya mencapai cakupan kesehatan universal dengan memperluas program pengendalian.
Seperti dilansir dari Xinhua News, Masebo mengatakan bahwa tema peringatan tahun ini, “Meningkatkan Akses yang Merata ke Perawatan Kanker melalui Diagnosis Dini yang Ditingkatkan untuk Menyelamatkan Nyawa”. Melalui tema tersebut, pemerintah menegaskan kembali tekadnya untuk meningkatkan akses perawatan kanker untuk semua pasien, dan merupakan seruan untuk bertindak melalui komitmen pribadi dan tindakan individu untuk mencari pelayanan kesehatan melalui skrining dan akses pengobatan.
“Di Zambia, kanker terus menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan yang berdampak negatif terhadap kesejahteraan sosial dan ekonomi kita. Setiap tahun kanker merampas negara kita dari tenaga kerja yang bersemangat dan produktif melalui penyakit dan kematian terkait kanker,” katanya.
Menurut angka dari Kementerian Kesehatan, Zambia melihat rata-rata total 13.831 kasus baru per tahun dan 8.672 pasien kanker meninggal setiap tahun, dengan kanker serviks menjadi kanker yang paling umum terjadi.
Menteri mengatakan pemerintah telah menyelesaikan rencana strategis pengendalian kanker nasional kedua yang berjalan dari 2022 hingga 2026 yang saat ini sedang ditinjau oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan akan segera siap untuk disetujui.
Rencana tersebut, katanya, merupakan tanggapan pemerintah untuk menghilangkan kanker serviks dan mengendalikan kanker lainnya melalui diagnosis dan pengobatan dini.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pemerintah sedang membenahi satu-satunya Rumah Sakit Penyakit Kanker di negara itu yang berbasis di Lusaka, ibu kota negara, melalui pembelian mesin akselerator linier baru yang digunakan untuk radiografi serta memperoleh sumber radioaktif baru untuk dua mesin radioterapi yang belum berfungsi. selama dua tahun terakhir.
Menurutnya, hal ini akan meningkatkan kapasitas pengobatan, karena saat ini baru 3.000 kasus kanker yang berobat dari sekitar 13.800 kasus baru yang dilaporkan setiap tahun.