Razia Warung Pangku di Gresik, Belasan Wanita Pramusaji Terjaring
Berita Baru, Gresik – Ikon Kabupaten Gresik sebagai Kota Santri kembali tercoreng. Hal ini menyusul adanya warung pangku atau warung kopi (warkop) dengan menyediakan fasilitas tempat karaoke terselubung dengan ditemani wanita pramusaji yang dirazia oleh petugas gabungan dari Satpol PP dan TNI-Polri, Jum’at (29/7) malam.
Selama tiga jam melakukan razia tempat karaoke terselubung berkedok warkop itu, petugas mengamankan sedikitnya 17 wanita pramusaji berpakaian seksi, diantaranya 10 pemandu lagu dan 7 pemilik warung. Mereka lalu dikumpulkan untuk didata dan diperiksa.
Kasatpol PP Gresik, Suprapto mengatakan razia gabungan ini digelar rutin agar tercipta situasi kondusif di tengah masyarakat, serta mempersempit peredaran praktik prostitusi.
“Kami amankan KTP mereka, 7 pemilik warung dan 10 pramusaji serta 2 pria yang kedapatan pesta miras,” katanya, Jumat (29/7).
Dijelaskan Suprapto, para pramusaji yang terjaring operasi rata-rata datang dari luar wilayah Gresik. Kepada petugas, mereka mengaku bekerja menjadi pemandu lagu di warung kopi yang dilengkapi alat karaoke.
Di sejumlah warung tersebut, petugas juga menemukan bilik kamar yang dicurigai sebagai tempat prostitusi terselubung. Tak tinggal diam, petugas pun langsung memeriksa pemilik warung.
“Ini kami data. Senin kami panggil ke kantor karena dua hari ini libur. Mereka akan kami mintai keterangan kemudian kami beri pembinaan. Kalau KTP tak dimbil, akan kami blokir ke Dispendukcapil,” terangnya.
Setelah merazia lima warung sekitar Telaga Ngipik di sepanjang jalan Siti Fatimah Binti Maimun Kebomas, petugas kemudian bergerak ke sekitar Indro dan Karangkiring. Sayangnya, ketika tiba di lokasi, deretan warung sudah kosong tidak berpenghuni serta tutup.
“Diduga bocor, kalau kita operasi lainnya biasnya langsung tutup. Kita lihat ini banyak bekas warung kopi, jadi ada dugaan pemilik warung saling memberikan informasi kalau ad razia cipta kondisi,” tutupnya.