Pasukan Israel Bunuh Dua Gerilyawan Palestina dalam Bentrokan di Tepi Barat
Berita Baru, Tepi Barat – Pasukan Israel bunuh dua gerilyawan Palestina dalam bentrokan di Tepi Barat yang diduduki pada Minggu (24/7) menjelang fajar, menurut otoritas Israel dan Palestina.
Kementerian Kesehatan Palestina mengkonfirmasi kematian dua pria dan mengatakan enam lainnya terluka dalam bentrokan di sebuah rumah di kota Nablus, Palestina.
Kelompok militan Brigade Martir Fatah Al-Aqsa mengklaim keduanya tewas sebagai anggotanya.
Pasukan Israel hendak melakukan penggrebekan di rumah seseorang yang dianggap tersangka dan buronan. Penggrebekan itu mendapat kecaman dari warga Palestina yang bersenjata.
Pasukan Israel pun “menanggapi dengan tembakan langsung dan cara lain sampai menetralisir teroris di dalam rumah dan di atapnya,” kata polisi, dikutip dari Reuters.
Salah seorang tetangga tempat bentrokan, Naser Estitya (60 tahun) mengatakan ia mendengar suara tembakan dari dalam rumah sebelum pasukan Israel menembaki rumah tersebut.
“Mereka memanggil nama satu orang, memintanya untuk menyerah,” katanya.
Foto-foto dari tempat kejadian menunjukkan sebagian dinding di lantai atas telah hancur.
Seorang pejabat senior Palestina mengutuk pembunuhan tersebut.
“Kejahatan lain yang dilakukan oleh pasukan pendudukan di kota tua Nablus, di mana para martir telah jatuh dan banyak yang terluka,” kata Hussein al-Sheikh, seorang pejabat senior Palestina di Twitter.
“Kami sangat mengutuk kejahatan ini, dan kami memegang tanggung jawab pendudukan atas akibatnya,” imbuhnya.
Konflik Israel dan Palestina belum menemukan titik temu. Perundingan damai yang ditengahi Amerika Serikat dengan tujuan untuk mendirikan negara Palestina di Yerusalem Timur, Tepi Barat dan Gaza runtuh pada tahun 2014 dan tidak menunjukkan tanda-tanda berlanjut.
Pasukan Israel diketahui meningkatkan serangan dalam beberapa bulan terakhir di Tepi Barat setelah orang-orang dari daerah itu melakukan serangan jalanan yang mematikan di Israel. Otoritas Palestina yang didukung Barat secara teratur mengutuk serangan semacam itu.