Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Inilah Suka Duka Febri Diansyah Saat Jadi Juru Bicara KPK

Inilah Suka Duka Febri Diansyah Saat Jadi Juru Bicara KPK



Berita Baru, Jakarta – Setelah resmi melepaskan jabatan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada Kamis (26/12/2019). Febri Diansyah berbagi cerita suka dan dukanya selama dipercaya jadi Juru Bicara (Jubir) KPK yang kerap muncul di layar kaca, dalam 3 tahun terakhir (2016-2019). Selama itu pula sebetulnya Febri merangkap jabatan sebagai Kabiro Humas KPK.

Dalam cerita yang dibagikan lewat akun Twitternya @efdesaja pada Sabtu, (28/12/2019). Febri Diansyah menjelaskan kisah suka dan dukanya selama dilanti menjadi Jubir KPK.

“Saya mau berbagi yang ringan-ringan saja cerita awal dan pelaksanaan tugas sebagai Juru Bicara KPK selama 3 tahun ini. Hingga 26 Desember 2019, di hari pertama saya masuk kantor sejak bedrest. Saya sampaikan, tugas saya sebagai Juru Bicara KPK selesai,” tulis Febri Diansyah yang dikutip pada Senin, (30/12/2019).

Tak punya jas saat mau dilantik

Saat itu, 5 Desember 2016, panggilan telepon masuk dari Biro SDM KPK. Ia diminta hadir dalam agenda pelantikan. Febri mengaku tidak mengetahui pelantikan siap dan dianggapnya sebagai peserta. Namun ia kaget saat sang penelepon meminta untuk mengenakan jas saat pelantikan.

“Persoalannya, saat itu saya tidak punya sepotong pun jas di lemari. sepotong saja tidak ada, apalagi lengkap hehe2. satu2nya jas agak kebesaran yg saya pakai saat nikahan 2008 dipinjam dari mas @abdullah_dahlan,” tulis Febri.

Akhirnya ia mencari jas tersebut di sebuah mal di Jakarta Selatan. Di sana ia menemukan sebuah jas yang dibikin orang lain tapi tidak pernah diambil di tempat jahit tersebut.. “Ini udah sejak tahun lalu, kata mas yang jagain toko,” kata Febri menirukan ucapan penjaga toko.

Kaca mata ketinggalan dan baju batiknya dikomplain

Pada 6 Desember 2016, Febri dilantik sebagai Kepala Biro Humas KPK. Saat itu, salah satu tugas Karo Humas KPK adalah menjadi juru bicara. Di hari pertama itu, kacamatanya ketinggalan di rumah.

“Setelah pelantikan, dengan terbata-bata saya menjawab pertanyaan jurnalis. Kenapa kaca mata? Selain memang soal minus dan slindris, bagi saya kadang membantu ‘menyembunyikan’ kegugupan. (kalau kaca mata hitam, bahkan kadang bisa menutupi tangis),” kata Febri.

Di hari pertama sebagai juru bicara KPK, saat itu masih di gedung lama C1. Seorang jurnalis menghampiri dan bilang, “Bang batiknya enggak bagus untuk foto dan TV. Nah. Saya pikir, kalau saja saat tes ada penilaian batik, mungkin malah ga lolos,” kata Febri.

Dia mengaku terbantu dengan masukan dari para jurnalis yang bertugas di KPK. Mereka blak-blakan tentang berbagai hal.

“Akhir kata, saya harus cari batik lengan panjang, dan biar murah plus jarang digunakan orang, nyarinya di outlet-outlet yang deket rumah,” kata Febri.

Deg-degan kalau ada OTT hari Jumat dan Sabtu

Menurut Febri, 2018 merupakan tahun dengan hari libur terbanyak untuk tetap ngantor. Apalagi, kata dia, tim di Humas KPK itu agak sering was-was kalau memasuki hari Jumat dan Sabtu.

“Jika ada OTT (operasi tangkap tangan), maka selamat tinggal weekend. Ada juga yang jadikan ini alasan pembenar jadi jomblo,” kata Febri.

Pada tahun 2018 juga ada aturan baru terkait Peraturan KPK Nomor 3 yang memisahkan Kepala Biro Humas dan Juru Bicara. Nah, pemisahan ini salah satu yang Febri usulkan kepada Pimpinan KPK periode 2015-2019.

“Tapi, pimpinan saat itu tetap perintahkan saya jalankan tugas Juru Bicara,” ujarnya.

Tugas dan jabatan tambah banyak, gajinya tetap satu

Uniknya di KPK, kata Febri, tugas boleh saja bertambah banyak, jabatan boleh saja lebih ditambah, tapi penghasilan tetap karena konsep single salary system tersebut.

“Dan jangan salah, Plt Jubir yang baru ditunjuk juga tidak ada honor atau gaji tambahan lho. Jadi memang syukur rela menjalankan tugas baru,” kata Febri.

Tapi, ia menilai dua orang Plt Juru Bicara KPK yang ditunjuk yakni Ali dan Ipi adalah orang-orang yang berkomitmen untuk antikorupsi. Maka, ia akan mendukung mereka dalam kapasitas sebagai Kepala Biro Humas KPK.

“Kami akan menjaga KPK sekuat-kuatnya. Saya sampaikan terima kasih dan banyak kekurangan selama tiga tahun ini, maafkanlah saya,” ucapnya.