Maudy Ayunda: Transisi Energi Isu Prioritas Presidensi G20 Indonesia
Berita Baru, Jakarta – Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia, Maudy Ayunda, mempertegas bahwa transisi energi merupakan isu prioritas yang akan dibawa ke dalam forum Presidensi G20 di Bali.
Hal itu menurut Maudy, berdasarkan fakta berbagai studi terbaru yang telah dikemukakan oleh 30 badan ilmiah dan akademi sains nasional dari negara-negara G8, dimana suhu tahunan di perkirakan naik hingga 1,5 derajat celcius selama 5 tahun kedepan.
“Studi terbaru bahkan menyebutkan, suhu tahunan di perkirakan naik hingga 1,5 derajat celcius selama 5 tahun ke depan,” kata Maudy dalam Keterangan Pers Juru Bicara Pemerintah untuk Presidensi G20 secara daring melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (12/5).
Dalam kesempatan itu ia menjelaskan, tercapainya kesepakatan untuk mempercepat dan memperkuat transisi energi global yang berkelanjutan dan berkesinambungan merupakan prioritas presidensi G20 Indonesia.
“Transisi energi berkelanjutan merupakan salah satu isu prioritas presidensi G20 Indonesia, dan isu ini sangat relevan dengan keseharian kita. Kita semua pasti merasakan dampak dari isu ini, dimana suhu semakin memanas setiap tahunnya. Untuk itu diharapkan tercapainya kesepakatan dalam mempercepat dan memperkuat transisi energi global yang berkelanjutan dan berkesinambungan,” tambahnya.
Maudy menyebut, berdasarkan pernyataan WHO, perubahan iklim merupakan ancaman terbesar kesehatan global di abad 21 dan menyebabkan munculnya banyak penyakit baru.
“Organisasi Kesehatan Dunia telah menyebutkan bahwa perubahan iklim merupakan ancaman terbesar kesehatan global di abad 21 dan munculnya banyak penyakit baru hingga menyebabkan pandemi di seluruh dunia termasuk indonesia adalah satu dampak nyata dari perubahan iklim ini. Untuk itu ancaman serius ini perlu ditangani bersama dalam presidensi G20,” ucapnya.
Maudy turut membeberkan fakta bahwa aktifitas manusia telah berdampak luas pada kerusakan atmosfer, laut, kriosfer, dan biosfer yang kemudian mengakibatkan kerugian dan kerusakan alam permanen di muka bumi yang kemudian akan ditanggung oleh kita sendiri.
Namun, masyarakat bisa turut berkontribusi dalam transisi energi berkelanjutan ini. “Sebagai masyarakat, kita juga dapat mengambil peran dalam transisi energi berkelanjutan ini, aktifitas seperti menggunakan transportasi umum dapat mengurangi emisi gas uap,” pungkas Maudy.