Respon Konflik Antar Agama di Lombok NTB
Berita Baru, Pontianak – Gusdurian Khatulistiwa melakukan pertemuan dengan pengurus Permabudhi (Persatuan Umat Buddha Indonesia) Kalimantan Barat (Kalbar) salah satunya guna merespon konflik antar agama di Lombok NTB pada pekan lalu.
Kunjungan Gusdurian Khatulistiwa ditemui langsung oleh Ketua dan Wakil ketua Permabudhi Kalbar serta ketua Gemabudhi (Generasi Muda Buddhis) Kalbar di Kota Pontianak, Senin, 9 Mei 2022.
Koordinator Gusdurian Khatulistiwa Abdul Haris menyampaikan bahwa di pertemuan itu selain silaturahmi juga merespon konflik antar agama yang terjadi di Lombok.
“Dalam pertemuan tadi membahas terkait dengan upaya pencegahan dini meluasnya persoalan antar agama di Lombok,” kata Abdul Haris, Senin (9/5).
Sebelumnya, Gusdurian Khatulistiwa juga silaturahmi ke Walubi (Perwakilan Umat Umat Buddha Indonesia) di Pontianak pada Sabtu, 7 Mei 2022.
Pihaknya pun berkomitmen untuk mendorong semua kelompok antar umat agama untuk menjaga persatuan dan kesatuan serta kedamaian masyarakat.
“Dengan kejadian di Lombok Provinsi NTB itu, Gusdurian mendorong pemuka agama dan masyarakat termasuk Permabudhi untuk melakukan silaturahmi antar kelompok. Karena, dengan silaturahmi dan dialog banyak persoalan dapat diselesaikan dan memperkuat kerukunan di kalbar,” ungkapnya.
Sedangkan senior Gusdurian Khatulistiwa Muhammad mengatakan pihaknya selalu mengantisipasi maraknya isu-isu agama dikaitkan di momentum politik.
“Intinya kita tetap melakukan EWS (Early Warning System, red) alias pencegah dini konflik, sebagai antisipasi merebaknya isu politik identitas menjelang Pilkada, Pileg dan Pilpres secara serentak di tahun 2024 nanti,” kata Muhammad.
Dalam kesempatan itu, Permabudhi mengapresiasi sikap Gusdurian Khatulistiwa untuk memperkuat kerukunan masyarakat dengan melakukan advokasi atas beberapa kejadian serta mendorong pemerintah dan pengambil kebijakan untuk menyelesaikan persoalan secara baik.