Kerja Sama dengan MPR RI, SEMA UIN SUKA dan Institute Pemerhati Parlemen Gelar Sosialisasi Empat Pilar
Berita Baru, Yogyakarta – Senat Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (SEMA UIN SUKA) menggelar Sosialisasi Empat Pilar bersama Institute Pemerhati Parlemen yang bekerja sama dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) di Convention Hall Lt. II UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Sabtu (19/03/2022).
Hadir dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar itu, Anggota DPR/MPR-RI, H. Abidin Fikri, Ketua SEMA-U UIN Sunan Kalijaga, Ach. Musthafa Roja’, dan Ketua DEMA UIN Sunan Kalijaga Syaidurrahman Alhuzaifi serta ratusan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Musthafa Roja’ dalam sambutannya mengatakan Ormawa kedepannya diharapkan menjadi inisiator terhadap isu-isu yang terjadi di negara, baik isu sosial ekonomi maupun sosial politik.
“Kita sebagai pemuda indonesia tidak boleh apolitis terhadap sesuatu yang berhubungan atau bahkan mengancam kebangsaan kita. Mahasiswa sebagai agent of change harus paham dasar kebangsaan yang termanifestasikan dalam Empat Pilar MPR-RI,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, anggota MPR RI Abidin Fikri menyebutkan terdapat 1.128 suku bangsa dan bahasa, ragam agama dan budaya, dari sekitar 16.056 pulau. Untuk itu, ia menegarkan perlu konsepsi, kemauan dan kemampuan yang kuat dan memadai untuk menopang kebesaran, keluasan dan kemajemukan keindonesiaan.
“Saya mearuh harap dan menaruh hormat kepada kawan-kawan Mahasiswa apalagi kalian adalah generasi mileial khususnya generasi emas, oleh karena itu pemahaman tentang kebangsaan ini harus tetap berjalan, dulu dikenal dengan majlis kebangsaan sekarang dikenal dengan Empat Pilar MPR RI yaitu konnsensus, namun yag paling inti yaitu ada tiga Pertama, Hal Pokok Kedua, Penutup-Kapal Ketiga, Tiang Penyangga; -beliau mengumpakan seperti kapal yang ada di atas air yang harus siap menerima dari segala sisi akan tetapi istilah tersebut harus terpenuhi dulu,” jelasnya.
Lebih lanjut, Abidin Fikri mengatakan Pancasila yang merupakan dasar dan ideologi negara harus betul-betul dirawat agar tatanan kebangsaan tetap berjalan yang sudah ditanamkan sejak kemerdakaan Indonesia hingga beberapa prisip kebangsaan terkumpul dalam pancasila.
“Oleh karena itu kemerdekaan ini satu untuk semua semua utuk satu demi persatuan negara republik Indonesia, apalagi yang melatarbelakangi kemerdekaan itu ditokohi ahli agama dan tidak lepas dari urusan politik waktu itu,” tuturnya..