USAID Luncurkan Program ERAT Guna Tingkatkan Efektivitas Layanan Publik
Berita Baru, Nasional – Pemerintah Amerika Serikat melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) resmi merilis program Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien, dan Kuat (ERAT) pada hari ini, Rabu (16/3) bertempat di Hotel Ayana Midplaza, Jakarta.
Program ini bertujuan mendukung pemerintah Indonesia dari pusat, provinsi, dan kabupaten maupun kota untuk meningkatkan kualitas implementasi kebijakan, perencanaan dan penggunaan anggaran, serta pemberian layanan publik melalui tata kelola kolaboratif (collaborative governance).
Hal tersebut berangkat dari semangat untuk menyokong pemerintah Indonesia yang telah dua dekade belakangan ini menerapkan desentralisasi. Meski telah mampu meningkatkan pelayanan publik, namun dalam beberapa lini masih ada tantangan yang dihadapi untuk memastikan masyarakat secara merata dan kontinu mendapatkan akses dari layanan publik tersebut.
Demi hasil yang signifikan, pelaksanaan program ini akan melibatkan tak hanya perangkat pemerintah, tapi juga sektor swasta, komunitas, dan organisasi masyarakat sipil. Diharapkan, warga negera akan mendapatkan manfaat dari pemerintahan daerah yang terselenggara secara lebih efektif.
USAID: ERAT Kini Aktif di 6 Provinsi
Dalam sambutannya, Direktur Democratic Resilience and Governance USAID Indonesia Walter Doetsch menyebutkan, program ERAT merupakan program hibah selama 5 tahun, tercatat dari tahun 2021 hingga 2026 mendatang sebagai bagian dari kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Amerika.
Ia melanjutkan, lembaga Kementerian diantaranya Kementerian Dalam Negeri, BAPPENAS, Kementerian Keuangan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi bersama The Asia Foundation (TAF) dan Asosiasi Manajemen Kota/Kabupaten Internasional (ICMA) akan menjadi pelaksana program ini.
USAID telah menginvestasikan dana sejumlah 38,5 juta dolar untuk program ERAT. Hingga kini, program tersebut telah berjalan di 30 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.
Sebelumnya pada 2021 lalu, USAID bersama pihak terkait telah menyusun co-design dan memotret status kebijakan dan pelaksanaan desentralisasi dan reformasi serta mencatat tantangan yang masih dihadapi.
ERAT Fasilitasi Pemantauan dari Hulu ke Hilir
Walter menyebutkan, selama 4 tahun ke depan program ERAT akan bekerja meningkatkan efektivitas tata kelola pemerintahan daerah hingga pusat.
“USAID melalui ERAT akan mendukung untuk menyempurnakan sistem pemantauan dan evaluasi yang berkaitan dengan akuntabilitas pemerintah daerah, guna meningkatkan tata kelola dan pelayanan publik. Secara signifikan, ini akan mencakup penggunaan data untuk mendukung penyediaan layanan yang berkualitas,” ungkap Walter.
Selain itu, akan diselenggarakan pula kegiatan untuk mempromosikan pembelajaran diantara pemerintah daerah, dimana mitra pemerintah daerah dapat mematangkan tata kelola administrasi publik dan pemberian layanan dengan standar nasional dan internasional.
Walter menekankan, pemberian layanan yang lebih baik tidak hanya dengan tersedianya anggaran yang cukup. “Tetapi juga anggaran tersebut digunakan untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan publik. Hal ini juga mencakup adanya kesetaraan gender dan inklusi sosial dalam penyusunan kebijakan dan penggunaan anggaran,” imbuhnya.
USAID telah fokus pada semangat pemberantasan korupsi, memajukan demokrasi dan hak asasi manusia, serta memastikan bantuan dari pihaknya terselenggara secara adil, transparan dan inklusif. ERAT menjadi program yang diharapkan mempererat pemerintah kedua negara dalam mencapai kepentingan ekonomi dan keamanan bersama.
Saksikan Peluncuran ERAT melalui tautan berikut ini.