Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

Khalid Basalamah Sebut Wayang Haram, Evello Ungkap Respon Publik di Media Sosial



Berita Baru, Jakarta – Hukum mengenai wayang sempat menjadi perbincangan di media sosial. Hal itu mencuat setelah pendakwah Khalid Basalamah menghukumi haram kesenian tersebut.

Kepada Beritabaru.co, Founder Evello, Dudy Rudianto mengungkap bahwa pernyataan Khalid Basalamah soal wayang haram tercatat mencapai 399 artikel berita.

“Beberapa berita terpantau Evello ramai tersebar di media sosial. Terutama setelah mendapat tanggapan dari beberapa pihak seperti Sujiwo Tejo, Dedi Mulyadi dan Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Eks Karesidenan Banyumas,” kata Dudy, Selasa (15/2).

Dudy menyebut, karena ramai dan menimbulkan silang pendapat di publik, Evello kemudian melakukan analisa lebih jauh dengan menggunakan teknologi AI. 

Menurut Dudy, dari hasil analisa Evello soal wayang haram berdasarkan ceramah Khalid Basalamah di kanal Youtube terdeteksi bersentimen negatif dengan skor hingga 51%.

“Walau bersentimen negatif ceramah tersebut didominasi oleh emosi Joy dan Sadness. Masing-masing sebesar 52% dan 51%. Jika kedua emosi cenderung berdekatan, Evello mendeteksi jika tema berita cenderung menimbulkan perdebatan dan polemik,” terangnya.

Meskipun demikian, lanjutnya, pendapat wayang haram juga menimbulkan emosi Anger and Disgust sebesar 18% dan 13%.

“Artinya selain menimbulkan polemik, berita wayang haram sudah dapat dipastikan menimbulkan kemarahan beberapa pihak walau tidak besar,” ujar Dudy.

Selain sentimen dan emosi, Evello juga melakukan analisa lebih jauh dengan menggunakan metode strength analytics untuk mengetahui tekanan artikel ini seberapa kuat di publik.

“Hasilnya ditemukan jika berita wayang haram memiliki penekanan  analytical 62% dibandingkan Joy 52% dan Sadness 51%,” kata Dudy.

Dudy pub menjelaskan, dengan penekanan analytical 62% menunjukkan jika polemik wayang haram bukan sekedar polemik sosial biasa.

“Baik yang mendukung Khalid Basalamah dan pendukung wayang sebagai bagian dari budaya memiliki dasar masing-masing untuk bersikap,” katanya.

“Masing-masing pihak bisa dikatakan akan sangat confident dalam bersikap. Polemik tidak akan pernah berakhir jika diteruskan,” imbuh Dudy.

Lebih lanjut, Founder Evello itu menuturkan bahwa dari data-data analisa AI di atas, ada benang merah yang bisa diambil. Jika sebagai pendukung wayang bagian budaya adiluhung Jawa, jangan memilih posisi emosi Anger.

“Karena analisa Strength menunjukkan hasil Analytical 62%, jadikan momentum ini untuk memperkuat pengenalan wayang ke publik. Berikan data dan fakta ke publik, apa kebaikan budaya wayang bagi masyarakat,” pungkas Dudy.