Jalur Udara Ukraina Mau Ditutup, Podolyak: Ini Omong Kosong
Berita Baru, Kyiv – Di tengah eskalasi dengan Rusia, seorang pejabat senior Ukraina sebut tidak ada gunanya menutup wilayah udara meskipun Amerika Serikat (AS) mengeluarkan peringatan bahwa Rusia dapat menyerang Ukraina kapan pun.
Penasihat Kepala Staf Presiden Ukraina, Mukhailo Podolyak mengatakan pada Minggu (13/2) bahwa menutup jalur udara adalah langkah yang omong kosong.
“Poin terpenting adalah bahwa Ukraina sendiri tidak melihat ada gunanya menutup langit. Ini omong kosong. Dan, menurut saya, ini agak mirip dengan blokade parsial,” kata Podolyak.
Komentar tersebut muncul sehari setelah maskapai penerbangan Belanda KLM mengatakan pada hari Sabtu (12/2) bahwa mereka akan segera berhenti terbang ke Ukraina.
Kemudian pada Minggu (13/2), maskapai penerbangan SkyUp Ukraina mengatakan mereka harus mengalihkan satu pesawatnya setelah pemilik pesawat sewaan melarang penerbangan memasuki wilayah udara Ukraina.
“Jika maskapai penerbangan tertentu memutuskan untuk mengkonfigurasi ulang jadwal penerbangan, ini tentu tidak ada hubungannya dengan keputusan atau kebijakan negara kita,” katanya kepada Reuters.
Pada Sabtu (12/2), SkyUp Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa salah satu pesawatnya, yang membawa 175 penumpang dari Portugal terpaksa harus mendarat di Moldova, padahal seharusnya mereka melanjutkan ke Ukraina.
AS, sekutu Baratnya dan negara-negara lain mulai mengevakuasi staf kedutaan dan telah menyarankan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Ukraina di tengah eskalasi yang meningkat di perbatasan.
AS mengatakan lebih dari 100.000 militer Rusia berikut dengan senjata canggih sudah berkumpul di dekat Ukraina dan memperingatkan negara-negara bahwa Ukraina dapat menyerang kapan saja.
Pada gilirannya, Rusia membantah memiliki rencana semacam itu dan menggambarkan peringatan seperti itu sebagai suatu “histeria”.
KLM, bagian dari Air mengatakan akan segera menghentikan penerbangan ke Ukraina.