Korut Tak Akan Lanjutkan Pembahasaan Denuklirisasi
Berita Baru, Internasional – Pemerintah Korea Utara (Korut) mengklaim bahwa saat ini mereka tidak lagi merundingkan masalah pelucutan senjata nuklir (denuklirisasi) dalam proses negosiasi pencabutan sanksi ekonomi dengan Amerika Serikat. Menurut Duta Besar Korut untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Kim Song, keputusan itu diambil untuk menyiasati supaya AS mau mengikuti kemauan mereka karena dianggap mengulur waktu.
“Kami tidak akan berdialog panjang lebar dengan AS dan kini masalah denuklirisasi juga tidak akan dibahas lagi,” kata Kim di New York, AS, seperti dilansir CNN Minggu (08/12).
Kim juga menanggapi pernyataan bersama yang diterbitkan Belgia, Estonia, Inggris, Jerman, Polandia dan Prancis pada Rabu lalu yang mengecam uji rudal balistik Korut. Keenam negara itu menyatakan tindakan Korut mengancam kestabilan keamanan wilayah.
“Keenam negara
anggota Uni Eropa ini hanya bikin repot diri sendiri karena seolah menjadi
peliharaan AS, dan sebenarnya apa yang mereka dapat dari AS jika melakukan hal
itu,” kata Kim.
Hal ini menjadi sinyal dari Korut terkait tenggat kesepakatan yang semakin mepet.
AS menjatuhkan serangkaian sanksi ekonomi kepada Korut karena melakukan program
pengembangan senjata nuklir. Presiden AS, Donald Trump, dan Kim Jong-un sudah
dua kali bertemu untuk berunding di Singapura dan Vietnam
Akan tetapi, negosiasi terakhir di Vietnam pada Februari lalu tidak menghasilkan kesepakatan apapun. Dan setelah itu Korea Utara kembali meningkatkan ketegangan melalui serangkaian uji coba rudal.
Korea Utara juga dijatuhi serangkaian sanksi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait program nuklir dan misil.
Pyongyang dan Washington memulai kembali pembicaraan nuklir di Swedia. Akan tetapi, lagi-lagi gagal menemui kata sepakat. Bahkan usai pertemuan itu, Korea Utara menyatakan tidak akan melanjutkan perundingan nuklir dengan AS kecuali mereka mengambil langkah untuk mengakhiri permusuhan.
Korut mengancam akan melanjutkan program senjata nuklir jika AS tak kunjung memberi jawaban terkait perundingan tersebut pada Desember ini.
Sumber : CNN