Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Januari 2022 adalah Bulan Milik Shin Tae Yong

Januari 2022 adalah Bulan Milik Shin Tae Yong



Berita Baru, Jakarta – Penelusuran sepanjang Januari 2022 dengan menggunakan Virality Fact Check, Evello menemukan 16 nama pemuncak berita paling tinggi disebar di media sosial.

Founder Evello, Dudy Rudianto menyebut melalui penelusuran ini, Evello mendapati jika Januari 2022 adalah bulan miliknya Shin Tae Yong. Mata publik sedang tertuju padanya.

“Pelatih asal Korea Selatan ini memiliki satu berita tertinggi tersebar di media sosial sebesar 16.720 sebaran,” kata Founder Evello, Dudy Rudianto kepada Beritabaru.co, Selasa (1/2).

Lebih lanjut ia menyampaikan, Evello menemukan tiga nama baru memuncaki persebaran berita karena aksi yang mereka lakukan. Aksi negatif dilakukan oleh Herry Wirawan dan Hadfana Firdaus.

“Sementara aksi positif melahirkan seorang selebriti teknologi bernama Ghozali Everyday,” ungkapnya.

Evello juga mendapati tiga nama politisi dan birokrat yang keluar. Penyebaran pemberitaannya di media sosial memiliki nilai engagement yang cukup tinggi. 

“Yaitu Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan pada posisi ke-8, Gibran Rakabuming pada posisi ke-10 dan Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh pada posisi ke-14,” ujarnya.

Dudy Rudianto menjelaskan melalui fasilitas Virality Fact Check, Evello melakukan penilaian 100 berita paling berpengaruh setiap harinya, dengan berbagai macam isi berita.

“Ada soal politik, agama, olahraga, kriminalitas hingga artis putus cinta. Pokoknya 100 berita yang paling banyak tersebar di media sosial,” katanya.

Dari 100 berita ini, lanjutnya, Evello kemudian memilih siapa saja setiap harinya yang memuncaki persebaran paling tinggi.

“Tentu tidak semuanya soal siapa, melainkan soal apa? Contohnya soal harga minyak goreng yang tinggi. Berhubung Evello sedang mencari siapa saja, maka soal minyak goreng tidak masuk dalam daftar,” tuturnya.

Menurut Dudy Rudianto, jika ingin mengetahui seberapa kuat opini pemberitaan, salah satunya adalah cari tahu seberapa banyak berita itu disebar di media sosial.

“Berapapun banyak berita yang diproduksi, jika tak tersebar di media sosial artinya berita tersebut tidak dilirik. Tidak terdengar atau bahkan terabaikan,” tukasnya.