Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pasukan terjun payung Rusia berjalan sebelum menaiki pesawat angkut Ilyushin Il-76 saat mereka mengambil bagian dalam latihan militer "Zapad-2021" yang ditunjukkan oleh angkatan bersenjata Rusia dan Belarusia. Foto: Reuters.
Pasukan terjun payung Rusia berjalan sebelum menaiki pesawat angkut Ilyushin Il-76 saat mereka mengambil bagian dalam latihan militer “Zapad-2021” yang ditunjukkan oleh angkatan bersenjata Rusia dan Belarusia. Foto: Reuters.

Ukraina Memanas, Rusia dan Belarusia Akan Gelar Latihan Militer Gabungan pada Februari



Berita Baru, MoskowRusia dan Belarusia akan gelar latihan militer gabungan pada Februari bulan depan di tengah suasana Ukraina memanas antara Rusia dan NATO.

Hal tersebut disampaikan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko pada Senin (17/1) dalam sebuah pernyataan, menambahkan kedua pihak belum menetapkan tanggal pasti latihan gabungan tersebut.

“Kami berencana untuk memulai latihan pada bulan Februari. Tetapkan tanggal yang tepat dan beri tahu kami, jadi kami tidak disalahkan karena mengumpulkan beberapa pasukan di sini secara tiba-tiba, seolah-olah kami sedang bersiap untuk berperang,” kata Lukashenko, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Lukashenko adalah seorang paria di Barat dan tampaknya mulai mendekat ke Rusia setelah Barat menjahuinya.

Dan sejak menindak protes pada tahun 2020 dan krisis migran dengan Uni Eropa, ia mengatakan latihan itu akan diadakan di perbatasan selatan dan barat Belarus.

Lukashenko menuduh Ukraina membangun pasukan di dekat Belarus dalam komentar yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Belarusia.

Lukashenko juga mengatakan Polandia dan Baltik memiliki lebih dari 30.000 tentara di dekat perbatasan Belarus.

“Ini seharusnya menjadi latihan normal untuk menyusun rencana tertentu dalam konfrontasi dengan kekuatan ini: barat (Baltik dan Polandia) dan selatan (Ukraina),” katanya seperti dikutip kantor berita negara Belta.

Sementara itu, dalam sebuah laporan, Rusia mengatakan bahwa Estonia siap menampung hingga 5.000 tentara NATO. Laporan itu kemudian menjadi alasan bagi Rusia untuk khawatir dan mempersiapkan diri.

“Hal-hal seperti itulah yang membuktikan bahwa kami memiliki alasan untuk khawatir dan itu membuktikan bahwa kami bukan alasan untuk meningkatkan ketegangan,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Belarusia merupakan salah satu negara bekas republik Soviet berpenduduk sekitar 9,5 juta jiwa. Ukraina juga termasuk salah satu negara bekas Soviet.

Belarusia melihat Rusia sebagai negara penyangga utama di Barat. Di sebelah selatan, Belarusia berbatasan langsung dengan Ukraina.

Sementara di barat, Belarusia berbatasan langsung dengan dua negara anggota NATO, yaitu Polandia dan Lituania.

Sebagai sekutu utama dari Belarusia, Rusia akhir-akhir ini menciptakan kekhawatiran yang besar pada Ukraina dan Barat, utamanya negara-negara yang tergabung dalam aliansi NATO.

Kekhawatiran itu dipicu atas pengerahan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina yang memungkinkan Rusia melakukan penyerangan.

Namun Rusia membantah akan menyerang Rusia, dan mengatakan pihaknya bebas mengerahkan pasukan di wilayahnya sendiri.

Antara NATO, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, dan Rusia kini tengah melakukan pembicaraan untuk mencegah aksi militer kedua belah pihak.

Rusia mengatakan menginginkan jaminan kemanan dari Barat, termasuk penghentian ekspansi NATO dan veto formal di Ukraina.