Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Rektorat Unesa Bentuk Tim Dalami Dugaan Pelecehan Seksual

Rektorat Unesa Bentuk Tim Dalami Dugaan Pelecehan Seksual



Berita Baru, Jakarta – Pihak rektorat Universitas Negeri Surabaya (Unesa) telah membentuk tim untuk mendalami dugaan pelecehan seksual oleh dosen terhadap mahasiswi di kampus tersebut.

Hal itu menyusul terungkapnya salah satu dugaan pelecehan seksual yang dilakukan seorang dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH),berinisial H kepada mahasiswinya berinisial A saat bimbingan skripsi.

Mereka juga tengah memanggil dosen H untuk dimintai keterangan.

“Ini proses diusut, dari pengaduan yang masuk, sedang dikumpulkan bukti-bukti,” ujar Kepala Humas Unesa, Vinda Maya Setianingrum, dikutip dari CNNIndonesia.com, Senin (10/1).

Vinda mengatakan, Unesa juga membuka layanan pengaduan untuk mahasiswanya, apabila mengalami tindak pelecehan seksual serupa.

“Tim sekarang juga membuka layanan pengaduan sebagai ruang bagi mahasiswa untuk bersuara. Biar ketika ada mahasiswi yang mengalami hal yang sama, bisa cepat ditindaklanjuti dan disikapi,”ujarnya.

Ia mengklaim Unesa juga membentuk Satgas Anti Kekerasan Seksual yang bertugas untuk melindungi pelapor atau korban.

“Ada perlindungan untuk pelapor/korban, didampingi oleh Satuan Anti Kekerasan Seksual dan tim dari laboratorium jurusan hukum juga sedang menangani kasus ini,” katanya.

Vinda berjanji pihak rektorat akan memberikan sanksi tegas kepada pelaku pelecehan seksual di lingkup kampusnya. Baik itu dosen atau sivitas akademika lainnya.

“Yang jelas, terhadap segala bentuk tindakan kekerasan seksual, Unesa akan ambil tindakan tegas,” kata dia. 

Kasus pelecehan oleh dosen ini semula terkuak lewat unggahan akun Instagram @dear_unesacatcallers. Akun tersebut mengunggah kronologi singkat korban pelecehan seksual salah seorang dosen berinisial H di Unesa.

Akun @dear_unesacatcallers menceritakan kejadian tersebut bermula saat seorang mahasiswi berinisial A sedang melakukan bimbingan skripsi di lantai Gedung K1, yang dulu sekitar awal 2020 digunakan sebagai gedung jurusan hukum.

Saat itu, kata akun tersebut, sebagaimana pada umumnya, mahasiswi A menunggu waktu senggang dosen H untuk bimbingan skripsi.

“Bimbingan berjalan seperti biasanya, dengan diskusi dan tanya jawab. Tetapi nampaknya H memanfaatkan situasi kelas yang sepi untuk melancarkan aksinya,” kata akun @dear_unesacatcallers. CNNIndonesia.com telah mendapatkan izin dari pengelola akun tersebut untuk mengutip pernyataan mereka.

“H mulai mendekat pada korban A, dan ketika jarak semakin dekat, H berkata pada korban A, ‘Kamu cantik’. Tidak lama setelah berkata demikian, H mencium korban A,” lanjutnya.

Sejak kejadian tersebut mahasiswi A merasa ketakutan untuk melakukan bimbingan skripsi. Padahal dia harus menyelesaikan revisi skripsi sebelum tanggal terakhir Surat Penetapan Kelulusan (SPK).

Aksi dosen untuk mendekati A ternyata tak hanya dilakukan di kampus saja. Dosen H ternyata juga beberapa kali melakukan panggilan video kepada A dengan menggunakan aplikasi WhatsApp. Masalahnya saat melakukan panggilan tersebut, dosen H tak memakai busana atas.