Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Sandiaga Uno: Pandemi Runtuh, UMKM Tumbuh

Sandiaga Uno: Pandemi Runtuh, UMKM Tumbuh



Berita Baru, Gresik – Situasi disrupsi akhir-akhir ini membuat persaingan ide gagasan dan kreatifitas semakin masif. Perkembangan teknologi begitu cepat mempengaruhi perubahan pada sendi-sendi kehidupan. Distruptive mindset penting dilakukan, karena tantangan hari ini sangat berbeda dengan sebelumnya.

Era shifting dari konvensional ke digital menjadi sebuah keharusan. Inilah tantangan besar untuk tetap mempertahankan lapangan pekerjaan bagi mereka yang perlahan mulai tersingkirkan keadaan.

Melihat fenomena tersebut, Padmasana hadir dengan gagasan sederhana, yakni membantu mereka yang terdampak disrupsi yang begitu cepat. Mempersiapkan kualitas sumber daya manusia yang unggul berbasis teknologi yang tentunya didasari dengan pemikiran yang dinamis serta produktif mengikuti perkembangan yang ada. 

Pengembangan digital dan branding di sektor UMKM menjadi salah satu fokus Padmasana. Sebab sektor ini menjadi penyumbang PDB sekitar 61% dan serapan tenaga kerja sekitar 97% angkatan kerja nasional, bukan tidak mungkin apabila potensi sektor UMKM dapat dimaksimalkan dengan baik, akan terjadi lompatan ekonomi yang pesat. 

Terhitung sudah dua tahun lebih, Indonesia melewati masa pandemi covid-19. Tahun sulit yang harus dihadapi dengan berbagai dinamika yang terus berubah, maka dari itu adaptasi menjadi jawaban apabila kita masih ingin bertahan. Pandemi banyak mengajarkan bagaimana agar selalu berinovasi dalam membangun dan mempertahankan bisnis. 

Data yang berhasil dihimpun pada pertengahan 2021, pandemi Covid-19 ini telah berdampak buruk pada 37.000 UMKM. Dari jumlah itu, hanya 5,9% UMKM yang mampu memetik keuntungan, khususnya mereka yang melek terhadap perkembangan digital. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno menyatakan, optimalisasi ekonomi digital menjadi salah satu kunci dalam upaya percepatan kebangkitan sektor UMKM dan Pariwisata.

“Pandemi runtuh, UMKM tumbuh, upaya percepatan UMKM dengan mengoptimalkan momentum ekonomi digital untuk UMKM dan sektor pariwisata” ujarnya dalam webinar ‘UMKM Rebound’, Sabtu (8/01).

Sejalan dengan itu, M. Ridwan Sa’idi selaku founder Padmasana sebagai pelaksana kegiatan Webinar menuturkan. kegiatan webinar ini bertujuan untuk membagi informasi dan semangat kepada para pelaku UMKM ditengah keterpurukan masa pandemi untuk bersama bertransformasi ke arah yang lebih baik di awal tahun 2022 ini. 

“Semangat bertransformasi menjadi kunci UMKM bertahan ditengah pandemi dan melesat pasca pandemi,” katanya.

UMKM diharapkan tetap mampu menjadi penopang perekonomian nasional, karena UMKM sebagai penyumbang 61,07% PDB nasional kini dilirik sebagai penguat ekonomi yang diharapkan mampu mengembalikan perekonomian negara ke arah yang lebih baik. Sehingga, UMKM dapat dikatakan menjadi pilar penting dalam perekonomian Indonesia. 

Selain itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia menetapkan target rasio kewirausahaan nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), yaitu meningkat sebesar 3,9-4% pada tahun 2024. Sebelum mencapai target tersebut, tahun 2021 akan menjadi tonggak awal pemulihan ekonomi nasional dan global.

Founder Teman UKM, Bryan Erfanda menyatakan bahwa mentalitas UMKM harus berubah sejalan dengan banyaknya peluang yang harus dimaksimalkan apabila kita meyakini hal tersebut bisa kita raih. 

“Respect, syukur, optimis, yakin pasti bisa. Kalau mau mulai, mulai dari sekarang. UKM bukan usaha kurang modal tapi usaha kecil milyaran,” terangnya.

Angka yang tinggi tersebut menunjukkan peluang kemajuan UMKM menjadi sangat besar di masa yang akan datang. Selain itu scale up UMKM dapat dilakukan secara maksimal juga mengingat kapasitasnya sebagai penopang perekonomian yang cukup signifikan.

Usut punya usut, pemerintah disinyalir telah menyiapkan program pemulihan ekonomi untuk UMKM. Beberapa program tersebut meliputi subsidi bunga pinjaman, restrukturisasi kredit, pemberian jaminan modal kerja dan insentif perpajakan. 

Alasan UMKM menjadi pionir penggerak perekonomian juga karena UMKM memberikan peluang terbukanya lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Lebih dari 90% jumlah tenaga kerja di Indonesia diserap oleh UMKM. Besaran angka ini menunjukkan bahwa UMKM telah menyumbangkan pengaruh yang cukup signifikan bagi bekerjanya tatanan perekonomian di Indonesia. 

Namun, tingginya angka ini bukan berarti bahwa UMKM tidak memiliki risiko yang besar. Tingkat persaingan akan pengembangan usaha masih menjadi highlight inti dalam pemenangan segmentasi pasar. Oleh karenanya, scale up dan evaluasi produksi menjadi komponen penting dalam mengembangkan perekonomian melalui sektor UMKM.