Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dear Zindagi

6 Kutipan Istimewa Dialog Film “Dear Zindagi”, Apa Sajakah Itu?



Berita Baru, Film – “Dear Zindagi”(2016) mengisahkan tentang Kaira (Alia Bhatt), sineas muda dan ambisius yang membagikan cerita hidupnya pada seorang psikolog bernama Jug (Shah Rukh Khan) karena mengalami insomnia pasca-patah hati. Seiring masa konselingnya dengan Jug, Kaira mulai terbuka dengan kisah-kisah masa lalunya, meluapkan perasaannya, dan mengambil pelajaran dari situ.

Seenggaknya, ada 7 kutipan dialog yang istimewa dari film Dear Zindagi yang cocok buat disimak. Karena filmnya menampilkan sisi konseling dengan psikolog, nggak kaget kalau bertebaran kata-kata yang “ouch” di hati. Apa saja? Ini dia, 7 kutipan dialog film “Dear Zindagi.”

Gunakan Kesempatan Memilih Pasangan Hidup

When we go to buy chairs, we try many before buying one, so then what is the problem in looking for options while electing a life partner?” -Jug 

Kalimat ini dikatakan oleh Jug ketika Kaira mengeluhkan dirinya yang dekat dengan beberapa lelaki. Kaira merasa akan dianggap “kotor” jika seorang perempuan memiliki “banyak pria” sementara ia tak bermaksud mempermainkan pria-pria itu.

Jug pun memberinya kalimat kutipan di atas. Bahwa tak ada yang salah dengan memiliki beberapa piilihan sebelum akhirnya memilih seseorang. Di kemudian hari kita tahu. Kaira memang memiliki masalah dengan komitmen hubungan romantis.

Siapa yang Menyuruhmu Memilih Jalan Sulit?

“Sometimes we choose the difficult path because we think that in order to have important things, we must take the difficult path. One thinks that it’s very important to punish oneself. Why not choose the easy way out? What’s wrong in doing that? Especially when we’re not ready to accept the problem.”

Jleb nggak, sih? Tapi memang iya. Manusia kadang memilih cara yang ribet demi menantang dirinya sendiri, tanpa bercermin bahwa dirinya belum siap untuk beban itu. Tidak ada yang salah dengan mengambil tantangan, tapi sebaiknya persiapkan diri sebaik mungkin sebelum mengambil “jalan” yang tak familiar. Juga, tidak perlu kita mencibir pada orang lain yang memilih jalan-jalan mudah. Kita tak pernah benar-benar tahu apa yang orang lain hadapi, kan?

Tak Ada yang Salah dengan Menangis

“If you can’t cry openly, how can you laugh openly?”

Pernah nggak sih, ketika sedang sedih dan ingin menangis, teman kita justru bilang, “Jangan nangis,” atau ditambah, “Lemah banget sih, kamu?”

Air mata bukan tanda kelemahan. Itu ekspresi yang wajar tak perlu untuk dilampiaskan. Oleh siapapun, baik lelaki maupun perempuan.

Kutipan itu muncul ketika Kaira menceritakan seluruh masa lalunya kepada Jug yang menjadi trauma di masa kini. Ia menyanyikannya sambil menangis terisak, dan meminta maaf karenanya. Jug menjawab, sebagaimana kutipan di atas, “Kalau kamu tidak bisa menangis dengan bebas, bagaimana kamu bisa tertawa lepas?”

Lepaskanlah Dirimu dari Rasa Takut

“To feel safe, it’s necessary to free yourself of fear. The fear of abandonment and being lonely. Why not say bye to this fear once and for all? Why not say ‘hi’ to life once again?”

Ini nasihat Jug setelah menyadari bahwa trauma masa lalu Kaira menjadikannya kesulitan menjalin komitmen dengan pasangan. Ini karena dirinya merasa takut ditinggalkan, sehingga ia memilih meninggalkan lebih dulu. Akhirnya, ya kagak jalan lancar itu hubungan.

Penting bagi Kaira untuk lepas dari rasa takut karena perasaan itu hanya akan menghantui dan berpengaruh besar pada hubungan-hubungan yang dimiliki Kaira, termasuk hubungan romatisnya.

Fokus pada Masa Depan

“Don’t let the pass blackmail your present to ruin beautiful future.”

Mungkin ini kata yang super common disampaikan oleh seorang psikolog, bahkan seorang kawan sekalipun kepada temannya yang sedang bersusah hati. Kira-kira kalau dinyanyikan jadi, “Masa laluuu, biarlah masa laaaluuu~”

Meski klise, tapi benar juga. Untuk sepenuhnya berbahagia, kita harus mengikhlaskan diri kita di masa lalu. Namun, memang, untuk mencapai tahap itu, kita perlu banyak berefleksi terlebih dahulu. Dan jika masa lalu kita itu berkaitan dengan perlakuan orang lain, bukan nggak mungkin kita perlu bicara dengan orang itu sehingga kita lebih tenang.

Dicari: Hubungan Spesial

“There are many special relationships in life. Like, a special musical relationship with someone, where you completely share your taste in music. Or the special let’s-get-coffee-together relationship. Every relationship has its own responsibilities and credentials.”

Ini penting ditanamkan dalam diri terutama ketika masuk masa move on. Supaya, kamu nggak buru-buru menjalin hubungan baru hanya karena kamu kesepian. Nyatanya, hubungan itu ada banyak jenisnya. Hubungan spesial dengan orangtua, saudara, buku favorit, pekerjaa, itu juga bisa jadi spesial, lho!