5 Karya Membekas dari Gunawan Maryanto, Pemeran Wiji Thukul
Berita Baru, Entertainment – Aktor, penulis, dan pengelola Teater Garasi Gunawan Maryanto meninggal dunia pada Rabu (6/10) akibat serangan jantung. Sosoknya juga dikenal sebagai penyair, salah satunya lewat buku puisi berjudul “Sakuntala” (2018).
Nama Gunawan kian diperbicangkan ketika dirinya memerankan tokoh Wiji Thukul. Tak hanya itu, Gunawan juga mengambil peran dalam film-film berkualitas Indonesia lainnya. Berikut 5 penampilan membekas dari Gunawan.
Istirahatlah Kata-Kata, Gunawan Maryanto sebagai Wiji Thukul
Dalam film “Istirahatlah Kata-Kata” (2017) Gunawan berperan sebagai Wiji Thukul, penyair dan aktivis HAM yang hingga kini tak diketahui keberadaannya. Film ini disutradarai dan ditulsi naskahnya oleh Yosep Anggi Noen. Penampilannya membawa Gunawan meraih penghargaan, diantaranya sebagai aktor terbaik di Usmar Ismail Award dan Maya Awards.
The Science of Fictions (2020)
Ini merupakan pertemuan kedua Gunawan dengan Yosep Anggi Noen yang merupakan sutradara film bermuatan isu politik ini. Dikisahkan di sebuah area terpencil pada tahun 1960-an, seorang bisu bernama Siman tak sengaja melihat sekelompok kru orang asing sedang melakukan syuting pendaratan di bulan. Ia ditangkap dan dipotong lidahnya agar tak menyebarkan berita mengenai rekayasa pendaratan tersebut. Rasa trauma membuatnya menjadi kehilangan akal sehat dan bermimpi menjadi astronot.
Film dengan judul lain “Hiruk-Pikuk si Al-Kisah” ini masuk nominasi Festival Film Indonesia 2020 dan menang di ajang Piala Citra dengan Gunawan sebagai pemeran utama pria terbaik.
Mencari Hilal (2015)
Dalam film ini, Gunawan Maryanto tampil dengan Oka Antara, Torro Margens, dan Deddy Sutomo. Kisahnya menceritakan seorang pria yang ingin menerapkan Islam secara penuh dalam hidupnya. Namun, semangat dakwahnya turun ketika ia mengetahui habisnya dana 9 M demi menggelar sidang isbat di Kementerian Agama. Isu yang ia dengar ini membuatnya ingin mencari hilal dengan tradisi masa kecilnya dulu, tanpa perlu uang yang banyak.
Nyai (2018)
Disutradarai oleh Garin Nugroho, film ini menceritakan tentang seorang wanita pribumi yang disebut dengan “Nyai.” Ia terjerat dalam pusaran konflik di zaman Hindia Belanda. Film yang diadaptasi dari lima novel berbeda ini diperankan oleh Annisa Hertami, Rudi Corenz, hingga Chawatie, sementara Gunawan menjadi ko-sutradara bersama Garin. “Nyai” diputar di berbagai festival film seperti Festival Film Torino.
Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015)
Masih bekerja sama dengan Garin Nugroho, kali ini Gunawan Maryanto berkarya melalui film “Guru Bangsa: Tjokroaminoto.” Film ini menceritakan sosok Tjokroaminoto, seorang tokoh nasional yang mendirikan Sarekat Islam. Gunawan menjadi aktor bersama nama-nama seperti Christine Hakim, Didi Petet, Reza Rahadian, serta Sujiwo Tedjo.
Kepergian Gunawan Maryanto menjelma duka bagi keluarga Teater Garasi, juga penggemar yang selama ini menyaksikan film serta membaca puisi-puisinya.