Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pasukan Israel menghancurkan rumah di desa Silat al-Harithiya, dekat kota Jenin, di Tepi Barat yang diduduki, Sabtu (7/5) pagi waktu setempat. Foto: Jaafar Ashtiyeh/AFP.
Pasukan Israel menghancurkan rumah di desa Silat al-Harithiya, dekat kota Jenin, di Tepi Barat yang diduduki, Sabtu (7/5) pagi waktu setempat. Foto: Jaafar Ashtiyeh/AFP.

3 Warga Palestina Terluka saat Israel Serbu Desa di Tepi Barat



Berita Baru, Tepi Barat – Bentrokan pecah saat pasukan Israel menyerbu dan menghancurkan rumah warga Palestina yang mereka katakan membunuh seorang pemukim Israel pada bulan Desember 2021, mengakibatkan sedikitnya 3 warga Palestina terluka.

Dengan menggunakan bahan peledak, tentara menghancurkan rumah Omar Jaradat pada hari Sabtu (7/5) di desa Silat al-Harithiya dekat kota Jenin, menurut pernyataan tentara Israel.

Bentrokan kemudian pecah, dengan warga Palestina, kebanyakan pria muda, melemparkan batu dan bom molotov, sementara pasukan Israel membalas dengan tembakan semi-otomatis, imbuh pernyataan tentara Israel.

Setidaknya tiga warga Palestina terluka, sumber medis Palestina mengatakan kepada Al Jazeera.

Apartemen Jaradat terletak di lantai pertama sebuah gedung.

Apartemen tersebut dihancurkan tetapi struktur luarnya dibiarkan berdiri.

Penghancuran itu terjadi setelah pengadilan Israel menolak banding hukum oleh keluarga Jaradat untuk meninggalkan rumah mereka sendirian.

Israel menuduh Jaradat menjadi bagian dari sel Jihad Islam Palestina yang menembak mati seorang pemukim Israel di dekat pemukiman ilegal Homesh tahun lalu.

Dua warga Israel lainnya terluka ringan dalam penembakan itu.

Pasukan Israel sebelumnya telah menghancurkan rumah lain dari anggota keluarga Jaradat di Silat al-Harithiya – dua tersangka lainnya dalam serangan itu, Muhammad Jaradat dan Ghaith Jaradat.

Operasi pada bulan Februari dan Maret juga menyebabkan bentrokan, di mana tentara menembak mati seorang remaja Palestina.

Israel terhitung sering menghancurkan rumah warga Palestina yang dicurigai melakukan serangan, sebuah kebijakan yang menurut kelompok hak asasi manusia dan beberapa pejabat pertahanan Israel tidak efektif.

Hal tersebut lantaran serangan terhadap rumah warga Palestina tidak menghalangi warga Palestina untuk melakukan serangan balasan. Selain itu, kebijakan itu merupakan tindakan hukuman kolektif yang tidak adil.

Bentrokan itu menambah ketegangan di Israel dan Tepi Barat saat perburuan besar-besaran berlanjut terhadap sepasang warga Palestina yang diduga membunuh tiga warga Israel dalam serangan kapak pada Kamis (5/5) malam di dekat Tel Aviv.

Serangkaian serangan anti-Israel sejak 22 Maret telah menewaskan puluhan orang. Selama sebulan terakhir, pasukan Israel dan Palestina juga bentrok di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua yang dicaplok Israel di Yerusalem.

Sekitar 475.000 orang Israel tinggal di Tepi Barat di pemukiman yang dianggap ilegal menurut hukum internasional, bersama dengan 2,9 juta orang Palestina.