28 Korban Meninggal Erupsi Semeru Berhasil Diidentifikasi
Berita Baru, Lumajang – 28 dari total 48 jenazah korban erupsi atau awan panas guguran (APG) Gunung Semeru yang terjadi pada 4 Desember 2021 lalu, berhasil diidentifikasi.
Manajer Pusdalops BPBD Jatim menghimbau bagi warga yang kehilangan anggota keluarga untuk melapor ke tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polri.
Dalam keterangannya, dari total 48 jenazah yang ditemukan, 38 di antaranya adalah jenazah utuh dan enam berupa potongan tubuh (body part).
”Jadi semisal ada warga yang kehilangan keluarga bisa segera melapor untuk dilakukan pencocokan DNA,” kata Manajer Pusdalops BPBD Jatim, Dino Andalananto, Minggu (19/12).
Menurut Dino, proses pencarian masih akan berlanjut seiring dengan perpanjangan masa tanggap darurat bencana yang ditetapkan Pemkab Lumajang.
”Proses pencarian masih berlanjut karena masa tanggap darurat bencana juga rencana diperpanjang,” jelasnya.
Sejauh ini, kondisi aktivitas vulkanik gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa ini masih belum sepenuhnya stabil. Potensi guguran awan panas masih terus terjadi. Terbaru, statusnya kini dinaikkan menjadi level III alias waspada.
Dada BMKG juga menunjukkan, musim hujan diperkirakan masih akan berlangsung selama tiga bulan ke depan.
Akibatnya, secondary explosion juga berpotensi terjadi di sepanjang aliran sungai apabila luncuran awan panas yang terjadi masuk atau kontak dengan air sungai.
Sebab itu, Dino juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan.
Hingga saat ini, kata Dino, jumlah warga yang mengungsi mencapai 10.158 orang tersebar di 151 titik. ”Rekomendasi warga masih harus mengungsi,” jelasnya.