Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

2 Tahun Berjalan, Koperasi Binaan Tim PKH Balongpanggang Gresik Berhasil Dongkrak Ekonomi KPM

2 Tahun Berjalan, Koperasi Binaan Tim PKH Balongpanggang Gresik Berhasil Dongkrak Ekonomi KPM



Berita Baru, Gresik – Salah satu indikator keberhasilan Program Keluarga Harapan (PKH) adalah Graduasi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari PKH untuk mandiri dan secara sukarela melepaskan diri untuk tidak lagi menerima bantuan sosial Keluarga Harapan yang selama ini didapatkannya. Indikator itu harus menjadi target utama program PKH. Karena itu, terget graduasi ini harus dilakukan secara terukur dan sistematis melalui pendampingan para SDM PKH.

Untuk mewujudkan hal itu, Tim Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Gresik bersama Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mendirikan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Karomah.

Didirikan sejak dua tahun lalu tepatnya di tahun 2018, keberadaan koperasi KSPPS Karomah diharapkan mampu menjawab berbagai persoalan ekonomi ditengah masyarakat.

Koordinator PKH Balongpanggang, Mahfudin Arif mengatakan, awal mula berdirinya koperasi KPPS Karomah pertama kali diinisiasi KPM bersama seluruh pendamping PKH Balongpanggang sebagai solusi meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnya bagi KPM.

“Koperasi ini awal mula dulu didirikan oleh KPM bersama tim PKH untuk menjawab permasalahan ekonomi ditengah masyarakat, dan koperasi ini legal terdaftar di Dinas Koperasi sekaligus sudah terkonfirmasi Dinas Sosial, kemudian koperasi ini sebetulnya bukan hanya KPM saja anggotanya, tetapi juga masyarakat secara umum,” kata Arif, begitu sapaan akrabnya.

KPM, menurut dia, menyambut baik kehadiran Koperasi KSPPS Karomah. Kendati demikian, pengelola koperasi tidak mewajibkan seluruh KPM untuk mengikuti program ini.

Hal itu dibuktikan dengan jumlah kepesertaan KPM dampingan di Kecamatan Balongpanggang yang ikut serta menjadi anggota di koperasi binaan tim PKH Balongpanggang dan KPM saat itu di tahun 2018 sebanyak 2457 dari 2800 kpm yang ada. Dari angka itu yang aktif sekitar 2000-an KPM.

“Koperasi ini sifatnya sukarela, jadi tidak ada unsur memaksa maupun mematok nominal yang ditabung, anggota koperasi bisa menabung setiap saat sesuai dengan kamampuan anggota, intinya kita ingin bersama-sama membangun kemandirian ekonomi masyarakat khususnya KPM,” tandas Arif.

Selain itu, KPM yang menjadi anggota juga diberikan edukasi cara mengelola keuangan dan simpan pinjam yang efisien serta dibangun secara bergotong royong.

“Kita juga memberikan edukasi pengelolaan keuangan yang efisien sesuai dengan prinsip pengendalian P2K2 yang ada di modul ekonomi,” imbuhnya.

Seiring berjalan, kini secara perlahan ekonomi KPM mulai terbangun kemandirian. Beberapa KPM yang menjadi anggota koperasi saat ini ada yang menjadi sejahtera.

“Alhamdulillah jika dihitung yang sudah sejahtera selama sejak berdiri sudah banyak, bahkan rencana kedepan kita akan membantu memasarkan hasil karya KPM lewat koperasi, dan bukan hanya kegiatan ekonomi yang dilakukan namun juga kegiatan sosial yaitu sumbangan beasiswa anak KPM, bantuan korban banjir, dan santunan kesehatan ke anak KPM yang sakit meskipun nominalnya tidak besar.” jelasnya.