16 Kecamatan di Jogja Terdampak Krisis Air Bersih
Berita Baru, Yogyakarta – Musim kemarau panjang dan fenomena El Nino telah membawa dampak serius bagi wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY melaporkan bahwa 16 kecamatan di wilayahnya sedang menghadapi krisis air bersih pada pertengahan Agustus 2023. Kekeringan ini telah memaksa warga meminta bantuan air bersih baik dari pemerintah provinsi maupun kabupaten.
Plt Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmat, menjelaskan bahwa meskipun pemerintah kabupaten dan swasta masih mampu mengatasi situasi saat ini, distribusi air bersih tetap dilakukan untuk membantu warga yang membutuhkan.
“Tentu saja itu harus ada SK Gubernur tentang tanggap darurat,” katanya.
Dalam merespon krisis ini, Dinas Sosial DIY telah menyiapkan bantuan berupa ratusan tangki air bersih untuk membantu ribuan warga terdampak kekeringan.
“Yang minta sudah banyak, kita sudah mau bergerak,” kata Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patminarsih.
Dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan air bersih, DIY telah mengalokasikan bantuan air bersih sebanyak 115 tangki untuk Agustus dan September 2023. Jumlah tangki yang sama juga dialokasikan untuk bulan Oktober, di mana diperkirakan kekeringan akan berakhir.
Meskipun bantuan air ini diharapkan dapat meringankan krisis, Noviar menekankan bahwa alokasi satu tangki untuk 200 warga mungkin tidak mencukupi.
“Karena kan air buat warga itu nggak cuma buat minum. Bisa kurang juga kalau situasi ini berkepanjangan terus,” jelas Noviar.
Selain mengancam ketersediaan air bersih untuk rumah tangga, krisis ini juga berdampak pada sektor pertanian. Noviar mengklaim bahwa sudah ada laporan tentang gagal panen akibat kekeringan, dan juga terjadi kebakaran lahan.
“Sudah ada laporannya, cuma saya belum tahu persisnya. Hari Senin (rapat) baru dapat datanya,” ungkapnya.
Status siaga darurat kekeringan telah diberlakukan oleh Kabupaten Gunungkidul sejak Juli 2023, dan Kabupaten Bantul juga telah mengeluarkan status serupa. Krisis kekeringan ini telah memicu respons cepat dari berbagai pihak untuk mengatasi dampaknya.