140 Negara Menuntut Rusia Akhiri Perang Ukraina
Berita Baru – Dari 193 negara anggota Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, 140 negara menuntut Rusia akhiri Perang Ukraina dan menuntut akses bantuan dan perlindungan sipil di Ukraina.
Dalam sidang Majelis Umum PBB Kamis (24/3), mayoritas negara mengkritik Rusia karena telah menciptakan situasi kemanusiaan yang “mengerikan” setelah Rusia melakukan agresi militer satu bulan lalu.
Sidang tersebut merupakan kedua kalinya Majelis Umum mengisolasi Rusia, setelah sidang sebelumnya pada 2 Maret, beberapa negara bahkan meninggalkan sidang saat perwakilan Rusia berbicara.
Rusia menolak mengatakan melakukan invasi ke Ukraina, tetapi mengatakan langakahnya sebagai “Operasi militer khusus” yang bertujuan untuk menghancurkan infrastruktur militer Ukraina.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut langkah tersebut sebagai “perang absurd” Rusia dan mengecamnya.
Resolusi yang diadopsi pada sidang tersebut, lima suara menentang—Rusia, Suriah, Korea Utara, Eritrea dan Belarusia—sementara 38 negara, termasuk China, abstain.
Pada sidang sebelumnya, 141 suara menuntut Rusia menarik pasukannya dari Ukraina, 5 suara mengatakan tidak dengan negara yang sama, sementara 35 negara, termasuk China, memilih abstain.
Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield menggambarkan pemungutan suara pada hari Kamis (24/3) sebagai “keberhasilan yang luar biasa”, mengatakan kepada wartawan: “Benar-benar tidak ada perbedaan antara 141 dan 140.”
Afrika Selatan mengusulkan rancangan resolusi saingan yang berfokus pada situasi kemanusiaan dan tidak menyebut Rusia.
Rusia mengimbau negara-negara untuk mendukung teks itu, dengan alasan bahwa resolusi yang dirancang oleh Ukraina dan sekutunya telah “dipolitisasi”.
Majelis Umum PBB memutuskan untuk tidak bertindak atas rancangan Afrika Selatan setelah Ukraina mengadakan pemungutan suara di bawah peraturan yang berkaitan dengan rancangan resolusi di hadapan badan tersebut tentang masalah yang sama.
Resolusi tersebut menuntut perlindungan warga sipil, tenaga medis, pekerja bantuan, jurnalis, rumah sakit dan infrastruktur sipil lainnya. Ia juga menuntut diakhirinya pengepungan kota-kota, khususnya Mariupol.
Ukraina dan sekutu Barat menuduh Rusia menyerang warga sipil tanpa pandang bulu. Rusia membantah menyerang warga sipil.
Resolusi tersebut menggemakan teks Majelis Umum 2 Maret dengan sekali lagi menuntut agar Rusia berhenti berperang dan menarik pasukannya dari Ukraina.