10,4 Juta Jiwa di Indonesia Terancam Kehilangan Rumah Akibat Banjir Pesisir
Berita Baru, Jakarta – Studi terbaru dari Climate Central menyoroti ancaman serius yang dihadapi Indonesia terkait risiko banjir pesisir akibat krisis iklim. Menurut studi tersebut, sebanyak 10,4 juta jiwa di Indonesia diprediksi akan kehilangan rumah mereka karena banjir pesisir pada tahun 2030. Angka tersebut diperkirakan terus meningkat hingga mencapai 16,8 juta jiwa pada tahun 2100.
“Risiko banjir pesisir tahunan diperkirakan akan terus meluas, dan ini menimbulkan ancaman serius bagi masyarakat kita,” ungkap pernyataan dari Climate Central seperti yang dilansir dalam laporan terbaru mereka yang dikutip Sabtu (6/4/2024).
Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa perubahan iklim yang menyebabkan suhu global meningkat telah mengakibatkan pencairan gletser dan lapisan es, yang berkontribusi pada kenaikan permukaan air laut. Dampaknya sangat terasa, terutama bagi daerah pesisir yang akan menghadapi risiko banjir yang semakin meningkat.
Untuk menentukan jumlah orang yang berada dalam wilayah risiko banjir pesisir, Climate Central menggunakan data ketinggian terbaru dari CoastalDEM, model elevasi digital berbasis AI. Hal ini memungkinkan mereka untuk memperkirakan jumlah orang yang mungkin terkena dampak dari kenaikan permukaan air laut di masa depan.
Selain Indonesia, negara-negara lain di kawasan Asia, seperti Cina, Jepang, India, Bangladesh, Vietnam, dan Thailand juga menghadapi ancaman serupa. Kenaikan permukaan air laut diprediksi akan berdampak pada jutaan jiwa di negara-negara tersebut, menunjukkan urgensi untuk mengatasi perubahan iklim dan mempersiapkan langkah-langkah adaptasi yang diperlukan.